Langsung ke konten utama

Bersama UHT Kids Full Cream Indomilk, Ciptakan Ruang Gerak yang Asyik untuk Si Kinestetik



Bergerak adalah fitrah anak-anak
           
Dalam sebuah seminar parenting tentang Fitrah Based Education, bapak Harry Santosa menyebutkan ada 8 fitrah manusia--fitrah adalah kondisi asli dan sifat bawaan manusia yang bersifat suci dan menerima kebenaran (serambinews.com). Lebih mudahnya potensi kebaikan yang diturunkan pada anak sejak lahir sebagai bekal kehidupan. Bergerak merupakan salah satu bagian dari fitrah jasmani, fitrah perkembangan dan fitrah belajar anak. Hampir setiap anak suka bergerak. Mereka suka mengeksplorasi lingkungan sekitarnya untuk belajar dan menemukan sesuatu. Anak-anak seperti tak punya lelah berlari, melompat, mengayuh sepeda, berguling, merangkak, menari, berenang, dan gerak fisik lainnya. Di saat-saat tertentu, orangtua yang meminta anak untuk duduk manis atau diam. Padahal anak akan merasa bosan dan rawan stress jika energinya tak tersalurkan. Dengan pengalihan pada gawai-lah, cara paling efektif membuat anak diam dan tenang, namun efek jangka panjangnya sangat mengkhawatirkan. Efek kecanduan, radiasi, dan menjadikan anak agresif.

Anak yang aktif bergerak, adalah satu indikasi anak sehat dan cerdas. Ada delapan jenis kecerdasan yang dikemukakan oleh Howard Gardner—pakar Pendidikan dari Universitas Harvard-- yang dikenal sebagai kecerdasan majemuk (multiple intelligences) yaitu kecerdasan bahasa, logika-matematika, visual-spasial, musikal, intrapersonal, interpersonal, alam, dan kinestetik (gerak). So, banyak gerak itu bagus ya bund, biar anaknya tidak mager. Paling ayah atau bundanya yang butuh tenaga ekstra untuk mengawasi.

Selaras dengan Gardner, Anne Gracia—seorang konsultan neuroscience terapan dari Smart Brain Energy—yang dilansir republika.co.id menyatakan bahwa orangtua hendaknya menstimulasi anaknya agar banyak bergerak. Stimulasinya berupa stimulasi yang dapat merangsang sel-sel otak anak berkembang dengan baik membentuk kecerdasan kinestetik, sehingga dapat mendukung berkembangnya kecerdasan majemuk anak.
Saya perhatikan, anak-anak saya suka bereksperimen seperti membuat rumah-rumahan, tenda-tendaan, memodifikasi benda menjadi beralih fungsi, bermain peran sebagai jagoan dan sebagainya. Sekarang si bungsu Sayyida yang berusia 2 tahun tampak meniru kakak-kakaknya yang sukses menjadi role model bagi adiknya. Jika pintu ruang tamu terbuka, alamat saya akan mencari-cari karena dia hilang dari pandangan. Dengan sandal kebesaran, dia berlari-lari mengejar kucing-kucing tetangga yang berkeliaran di sekitar rumah, atau mengikuti kakak-kakaknya yang melesat dengan sepedanya.


Dimana ya, kita bisa bermain dengan aman, nyaman, dan asyik?

Kegiatan bermain tak bisa dilepaskan dari dunia anak. Dengan bermain, anak akan mengeksplorasi kemampuan dan kecerdasannya. Apalagi anak-anak dikaruniai tenaga yang mesti tersalurkan secara positif. Anak yang kurang bermain seakan ada yang terenggut dari masa kecilnya. Kita tentu familiar dengan istilah ‘masa kecil kurang bahagia kan?’

Bagi kami, memilih tempat bermain yang aman dan nyaman untuk anak itu sangat penting. Jadi, anak bebas bergerak, mencoba segala hal, dan bergembira. Tentu tetap berada dalam pengawasan kita—orangtuanya.
Tempat bermain aman dan nyaman indoor yang biasa kami pilih adalah di mall dan di rumah.  Saat bermain di playground di mall, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.


1. Nyaman dan bersih, terutama area mandi bola.
Saya pernah mendapat berita beberapa tahun yang lalu (entah hoax atau tidak) bahwa di area mandi bola itu terkadang luput dari perhatian orangtua. Bola warna- warni yang menumpuk terlalu banyak  sangat mungkin juga luput dari kebersihan. Di dalamnya tersimpan debu, kuman penyakit, dan menurut kabar itu ada hewan melata dan jarum suntik segala. Terlepas dari hoax atau tidaknya, sudah sepatutnya kita berhati-hati sebab area mandi bola yang biasa diakses anak-anak.
2. Tidak terlalu ramai
Sebisa mungkin menghindari weekend saat main di area ini. Soalnya kalau terlalu ramai, anak tak nyaman. Tabrakan sana-sini, belum lagi jika anak yang iseng melempar bola ke wajah atau bercanda tetapi kelewatan seperti menendang, menjegal, menakut-nakuti meskipun tidak saling kenal.
3. Ada space bagi ortu untuk mengawasi
Saya suka dengan sebuah konsep playground di sebuah mall yang beberapa kali saya datangi. Di sana tempatnya luas dan nyaman. Orangtua diizinkan masuk dan duduk lesehan di ‘lantai dasar’ yang beralas children mat yang agak empuk gitu. Jadi, dari sudut itu, ortu bisa istirahat sekaligus mengawasi anak-anak yang sedang bermain.
4. Patuhi peraturan
Di sebuah playground di mall, tentu ada peraturan yang jelas-jelas tertulis di banner, misal melepas sepatu, memakai gelang, memakai diapers untuk anak di bawah 3 tahun, tidak boleh makan di dalam area bermain, dll.  Sayangnya, ada saja yang nggak taat. Peraturan dibuat untuk kebaikan bersama kan? so please kita terus belajar untuk taat aturan ya bunda, eh ayah juga 😊
5. Pakaian yang nyaman
Last but not least, pakaian untuk dipakai saat anak bermain harus menyerap keringat karena mereka mobile terus. Kalau mereka kegerahan, biasanya langsung tidak mood bermain.


Saat anak bermain di dalam rumah, mengkondisikan keamanan dan kenyamanan lebih simpel, seperti:
1. jika ada batita, jauhkan benda-benda kecil yang berpotensi masuk ke dalam mulut. Kabel listrik, charge hp yang menggantung di stop kontak, diasingkan di tempat yang tak terjangkau oleh tangan mereka.
2. pastikan lantai, karpet, dan mainan bersih
3. singkirkan benda-benda penting milik kita misal kertas, dokumen, buku, laptop, dll dari area bermain anak.

Selain bermain di area indoor, anak-anak juga kami kondisikan untuk beraktivitas di area outdoor. Tujuannya agar bisa berganti suasana sehingga tidak bosan. Selain itu, mereka lebih bisa berkespresi tanpa disekat dan dibatasi oleh tembok. Mereka lebih bebas bereksplorasi, lebih mengenal alam dan lingkungan, serta lebih mudah memasukkan ilmu dan pemahaman. Ada 3 lokasi yang saya jadikan tempat favorit bagi anak bermain yaitu tanah lapang, kolam renang/pantai, dan outdoor playground.


Tips bermain aman dan nyaman di lapangan kurang lebih sbb:
1. membawa mainan (misal bola, layang-layang, gelembung sabun,dll), snack, dan minuman juga dari rumah.
2. pastikan letak lapangan jauh dari jalan raya, kolam, semak berduri, dan tanaman berduri seperti putri malu karena biasanya anak lebih suka melepas alas kaki.
3. alangkah baiknya ortu ikut bermain bersama anak meskipun sebentar. Jika anak bermain dengan saudaranya, tetap awasi agar mereka tidak bermain terlalu jauh dengan spot yang telah disepakati.
4. mintalah anak beristirahat jika sudah terlihat lelah dan haus. Sembari duduk beristirahat, bisa diselingi dengan bercerita ringan.
5. pakaian yang menyerap keringat
6. ambil waktu pagi setelah subuh atau sore agar tidak terlalu panas. Udara pagi masih fresh dan bebas polusi.

Tips bermain aman dan nyaman di kolam renang/ pantai/ wahana air
Kolam renang, pantai, dan wahana air memang tempat bermain yang sangat mengasyikkan bagi anak. Hampir jarang ditemui anak yang ‘anti’ sama air kan? ya, bahkan dari dalam rahim pun bayi berada dalam kantong berisi air sehingga anak-anak seharusnya memiliki insting dan skill berenang. Menurut penelitian, skill berenang yang merupakan bawaan bayi itu akan ‘lupa’ jika tidak dibiasakan. Saya jadi ingat pengalaman anak kedua saya yang benar-benar takut dengan air. Momen keramas saja heboh, gelagapan, takut mata kemasukan air. Ternyata setelah saya evaluasi, saya ‘terlambat’ mengenalkan kegiatan berenang  padanya. Jadi, saat melihat kolam renang, dia gamang. Antara ingin nyebur tapi juga takut. Akhirnya cuma termangu-mangu di samping kolam. Untunglah masa ‘ketakutan’ itu berlalu. Sekarang anaknya sudah bisa bersahabat dengan air.


Ini tips saya saat mengajak anak bermain ke wahana air.
1. cari kolam renang yang dangkal. Paling tidak ketinggian air sedada anak. Jadi, misalkan anak terjatuh/minum air, dia bisa segera berdiri untuk menyelamatkan diri.
2. membawa mainan dari rumah misal ban berenang, kacamata renang, pelampung, atau bola kecil. (soalnya kalau membeli di lokasi biasanya agak mahal. Yes, ini murni ditinjau dari keselamatan isi dompet ibu-ibu :D)
3. Pakaian yang nyaman, tentu. Yang tidak berat untuk berenang. Dan jangan lupa membawa handukd, sabun, shampoo, dan pakaian ganti.
4. waktu bermain maksimal 1 jam. Itu sudah lebih dari cukup. Saya juga nggak tega lihat anak menggigil dengan bibir membiru)
5. saat bermain di pantai, jauhkan dari karang yang bisa melukai kaki anak.
6. the most important of all, pengawasan ekstra.

Kami jarang mengajak anak bermain di taman kota yang ada playground-nya karena biasanya kotor, besinya berkarat, dan ramai. Tapi sesekali bolehlah saat anak ingin mampir sebentar sekadar bermain-main perosotan atau ayunan. Tipsnya :
1. Membawa cairan anti kuman. Kalau tidak ada ya tisu basah. Jadi, setelah anak selesai bermain langsung lap tangannya dengan tisu basah. Kalau memungkinkan cuci tangan sampai bersih.
2. jika playground terletak di tepi jalan raya yang dilewati banyak kendaraan, tingkatkan kewaspadaan dan tak perlu berlama-lama berada di sana.
3. jika sedang ramai, awasi anak dari anak lain yang posturnya lebih besar. Bukan apa-apa. Pengalaman, anak yang lebih kecil secara tak sadar mendapat kekerasan dari anak yang lebih besar misal didorong, diserobot, ditendang, dalam rangka berebut duluan bermain.

Semoga tips-tips standar di atas bermanfaat bagi ayah bunda dalam mendampingi momen bermain anak ya. Agar masa bermain mereka membawa manfaat untuk kecerdasan fisik dan jiwanya.


Apa saja Susu setelah ASI yang recommended untuk anak?
Susu merupakan sumber protein hewani yang memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh seperti memperkuat tulang dan gigi, mencegah diabetes, menyehatkan jantung dan masih banyak lagi. Yang jadi pertanyaan, susu apa yang cocok untuk anak di atas satu tahun atau setelah anak disapih?
Saat menulis artikel ini, Sayyida baru berusia tepat dua tahun. Seperti pengalaman sebelumnya, saya selalu galau tiap kali menyapih anak. Rasa sedih mendominasi karena aktivitas menyusui merupakan bonding antara ibu dan anak, dan anakpun merasakan kenyamanan.

Setelah browsing banyak artikel, susu UHT (ultra high temperature) menjadi pilihan yang cocok untuk anak di atas satu tahun dan anak yang sedang proses penyapihan. Susu UHT diolah dengan panas tinggi, dengan waktu sangat singkat, tanpa pengawet, lebih tahan simpan, tidak perlu disimpan di lemari es selama kemasan belum dibuka dan tidak kembung/bocor (www.ummisyifa.wordpress.com).

Pencarian saya pada susu UHT berjodoh pada Indomilk UHT Kids full cream. Setelah mencoba, Sayyida dan kakak-kakaknya suka. Rasa vanilanya enak dan tidak membuat eneg. Sekali minum, langsung habis deh. Besoknya minta dibelikan lagi yang banyak.  Berikut keunggulan Indomilk UHT Kids Full Cream:
a.       Tanpa Gula dan Garam
Susu UHT yang mengandung kadar gula tinggi memang manis dan disukai anak. Akan tetapi keduanya memiliki dampak yang buruk. Kadar gula yang tinggi bisa menyebabkan obesitas (kegemukan) dan mengganggu pertumbuhan gigi susunya. Sedangkan kadar garam yang tinggi dapat mengganggu kinerja ginjal.
b.      Bernutrisi dan berkalsium tinggi
Kalsium yang terdapat dalam satu kotak  Indomilk UHT Kids Full Cream 115 ml sebanyak 60% , vitamin D sebanyak 50%, dan fosfor sebanyak 55%. Kalsium bermanfaat untuk mempertahankan kepadatan tulang dan gigi anak. Selain itu, terdapat pula sumber vitamin A, B1 dan B6.
c.       Kebersihan produk
Memilih susu untuk anak tidak boleh sembarangan. Penting juga untuk memperhatikan jaminan kebersihan produk. Kualitas susu baik jika dikemas dengan kemasan kedap udara dan kedap cahaya sehingga dapat dipastikan isinya higienis, berkualitas dan layak dikonsumsi.
d.      Kemasan yang praktis
Seperti yang saya bahas di awal, bahwa anak yang gemar bergerak adalah anak yang sehat. Oleh karenanya perlu susu dengan kemasan praktis untuk menemaninya bermain, belajar, dan bereksplorasi. Ukuran yang kecil memudahkan anak dalam menggenggam ketika meminumnya. Selain itu juga agar segera habis dalam sekali minum agar kualitas susunya terjaga.


Indomilk telah berpengalaman selama 50 tahun dalam produk susu yang dipercaya kualitasnya oleh keluarga Indonesia. Jadi, tak perlu ragu ya bunda.

Nah, itulah cerita saya dan Sayyida bersama susu #IndomilkUHTKidsFullCream. Teruslah bermain sambil belajar, bergerak aktif, dan enerjik karena #AktifItuSehat.

Bunda juga bisa ikut sharing pengalaman bunda dan Ananda bersama Indomilk UHT Kids Full Cream dengan mengikuti blogging competition. Silakan kunjungi laman https://mommyasia.id/7402 untuk informasi lebih lengkapnya ya.

#IndomilkUHTKidsFullCream
#AktifItuSehat

Komentar

Aminnatul Widyana mengatakan…
Yee... Suka sama kucing ya 😄 sama kayak anakku. Tp kalo anakku, cenderung dikerjain sih kucingnya. Nggak dielus2 aja. Dinaikin juga... Sampai pernah digigit & dicakar kucing kampung, eh gak kapok jg tuh
Umi Diwanti mengatakan…
Tulisannya kaya tips bermanfaat.
Btw, UHT memang sgt praktis apalagi buat outdoor, anak2 juga suka. Saat ada yg tanpa gula dan garam kemasan kecil ini sy senang bnr. Lbh merasa aman.

www.umidiwanti.com

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel 'mengejar-Ngejar Mimpi' Dedi Padiku

Judul Buku       : Mengejar-Ngejar Mimpi Penulis              : Dedi Padiku Penerbit            : Asma Nadia Publishing House Jumlah halaman: 324 halaman Tahun Terbit    : Mei 2014 Jungkir Balik Demi Mimpi             Kisah ini berawal dari impian. Mimpi seorang pemuda lugu bernama Dedi yang sejak kecil ditinggal orangtua. Ia menjadi sopir angkot demi bisa makan dan membiayai sekolah. Ia dipertemukan dengan sahabat-sahabat terbaik dan cinta pertama yang kandas, bersamaan dengan kelulusan sekolah.               Mimpinya untuk menjadi orang sukses tak pernah padam, meski suratan nasib mempermainkannya begitu kejam. Meski begitu, ia harus berjuang. Menjemput mimpi untuk bekerja di Jepang. Lagi-lagi, jalan takdir membelokkan arah hidupnya. Ia harus merasakan kembali menjadi sopir, kuli panggul, dan menantang kerasnya hidup di kota Palu dan Manado. Lantas, ibukota pun didatanginya dengan modal nekat, juga sempat berkhianat. Demi bertahan hidup di Jakarta, pekerjaa

Review Film Keluarga Cemara: Menyadarkan Kita akan Makna Keluarga

Assalamu’alaikum, kawans Alhamdulillah kami dapat kesempatan untuk nonton film yang barusan rilis, yaitu Keluarga Cemara. Film yang tayang serentak di bioskop Indonesia sejak tanggal 3 januari 2019 lalu, menyedot banyak penonton dari banyak kalangan. Orangtua, anak-anak, bahkan remaja. Segala usia lah. Di hari kedua tayang, kami sekeluarga berniat nonton mumpung ada jadwal tayang jam 19.15 di DP Mall. Pikir kami, nonton sudah dalam keadaan lega. Udah shalat isya dan makan malam. Jadilah habis maghrib kami turun gunung dalam keadaan mendung pekat. Hujan udah turun. Saya berdoa agar hujan segera berhenti demi menepati janji sama anak-anak. Alhamdulillah doa saya terkabul. Namun, eng ing eng! Ada tragedi kehabisan bensin di tengah jalan sehingga sampai di bioskop sudah lewat setengah jam. Ternyata jadwal tayang jam 19.15 juga sudah sold out. Akhirnya kepalang tanggung sudah sampai di sini. Kami ambil tiket yang mulai jam 21.35 dan dapat seat baris kedua dari layar. It means

(Resensi) Novel Guru Aini: Tentang Cita-Cita, Keberanian, dan Idealisme

Judul                : Guru Aini Penulis              : Andrea Hirata Penerbit            : Bentang Pustaka Cetakan            : pertama, Februari 2020 Jumlah hal        : 336 halaman ISBN                : 978-602-291-686-4 sumber: www.mizanstore.com             Gadis lulusan terbaik itu bernama Desi. Jelita, jangkung, dan cerdas bukan buatan meski berkemauan kuat dan berkepala batu. Orangtuanya juragan terpandang. Dengan berbagai anugerah itu, Desi bisa menjadi apapun yang dia inginkan. Namun tak dinyana, di usianya yang baru 18 tahun, dia sudah mengambil keputusan besar dalam hidupnya. Desi ingin mengabdi di pelosok desa sebagai guru matematika sebab negeri ini kekurangan guru matematika. Desi tak sedikitpun tergiur oleh karir-karir menjanjikan di luar sana. Menjadi guru adalah panggilan jiwa.             Sang ayah memberikan hadiah sepasang sepatu olahraga untuk Desi untuk menggapai cita-citanya. Sepatu isti