Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Di Balik Layar Terbitnya Buku ‘Sahkan Aku di Depan Penghulu’

Assalamu’alaikum wr wb Selamat siang semua, Alhamdulillah, kita masih dipertemukan dengan bulan Ramadhan yang penuh barakah ini. Semoga kita dapat mengisinya dengan amalan-amalan terbaik . aamiin. Beberapa hari menjelang ramadhan, buku duet yang saya tulis bersama mbak Ririn, terbit. Rasanya seneng dan bersyukur banget, mengingat saya sebagai penulis pemula merasa begitu susah menembus mayor label. Ternyata, dengan niat, tekad kuat, dan pantang menyerah, impian itu satu per satu bisa tercapai. Kesabaran tiada batas juga berbuah manis hihi. Banyak yang kepo, kok bisa sih saya nulis bareng mbak Ririn? Secara beliau penulis produktif yang karyanya sudah seabrek-abrek., bahkan karyanya ada yang mau difilmkan. Sedang saya? Hiks. Masih merangkak-rangkak untuk terus menulis. Mengingat si baby Sayyida udah maunya berdiri-diri. Kalau emaknya buka lepi, dia seakan mau berpartisipasi ikut mencet-mencet keyboard. Huhu. *curcol mode on. Baiklah kita kembali ke topik. Jadi, ki

Mereguk Inspirasi dari Sang Hafidz Cilik, La Ode Musa

Hari senin tanggal 22 Mei 2017, saya berkesempatan ikut talkshow di Masjid ‘Aisyah Gunungpati. Narasumbernya adalah Musa dan ayahnya, La Ode Hanafi. Talkshow mengangkat tema ‘Al Qur’an di Dada Anak-Anak Kita’. Hmm..sangat menarik. Mengingat bahwa setiap orangtua muslim pasti mempunyai impian, kelak generasi penerusnya menjadi seorang hafidz/ah yang solih/ah. Sampai di lokasi, saya sangat bahagia bisa bertemu saudari-saudari seiman yang begitu banyak. Saya dan mereka memiliki visi misi yang sama, yaitu ingin menjadikan anak-anak seumpama Musa. Cerdas, memiliki hafalan yang kokoh. Tak hanya hafal Qur’an, Musa juga hafal ribuan hadist dan kitab-kitab besar para ulama seperti ‘Umdatul Ahkam, Arbain Nawawi, dll. Sungguh pantas kalau anak sebelia itu menjadi juara 1 hafidz quran di RCTI dan juara 3 tingkat internasional di Mesir, menyingkirkan pesaing dari 80 negara tahun 2016 lalu. Subhanallah. Meskipun tidak bisa melihat Musa secara langsung (hanya melalui layar), saya sudah c