Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

Mengenal Keanekaragaman Kota Ambarawa Melalui Puisi (Resensi dimuat di Koran Jakarta edisi Kamis, 25 Agustus 2016)

Judul             : Ambarawa Seribu Wajah Penyusun         : Tim Penulis Ambarawa Penerbit           : Hasfa Publishing Terbit               : 2016 Tebal               : 238 halaman ISBN               : 978-602-7693-15-9 “Termangu mengeja waktu di sana. Semburat matahari di puncak Telomoyo. Mirip si kikir menyembunyi kilau emas terakhir. Gelisah mengira orang hendak mencuri harta. Menjemput kabut di tepi Rawa Pening. Sampan nelayan menepi ayam pulang kandang. Banyubiru merambat kelabu. Mengeja waktu di denting piring penjaja kupat tahu,” (hal 1).  Itulah penggalan puisi pembuka buku antologi puisi  Ambarawa Seribu Wajah  yang berjudul  Senja di Ambarawa . Dia mewakili gambaran sebuah kota kecil dengan kekayaan gunung, rawa, suasana senja, dan ragam mata pencaharian. Semua berpadu dalam gubahan puisi. Puisi-puisi lain yang tak kalah memukau bertajuk  Ambarawa dalam Lipatan  (hal 16),  Kotoran Sajak  (hal182) , Aku adalah Enceng Gondok, Kalian yang Menjadikanku Raja  (

SMS Bunda: Edukasi Masyarakat Untuk Menekan Angka Kematian Ibu dan Bayi

SMSBunda I.                     LATAR BELAKANG KEBIJAKAN PEMERINTAH                Pemerintah dinas kesehatan provinsi Jawa Tengah mempunyai visi dan misi terkait dengan upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Visi tersebut adalah ‘Menuju Jawa Tengah sejahtera dan berdikari’ dalam bidang kesejahteraan politik, ekonomi, budaya, dan kepribadian. Sedangkan Misi yang terkait dengan program kesehatan dan kesejahteraan mencakup dua poin, yaitu: 1.        Mewujudkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan, menanggulangi kemiskinan dan pengangguran, dengan berfokus pada kesehatan rakyat. Dalam hali ini pemerintah memberikan jaminan dasar kesehatan dan mengutamakan masyarakat berpenghasilan rendah, lansia, dan berkebutuhan khusus. 2.        Peningkatan kualitas pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Berdasarkan data survey tahun 2010-2015, kasus AKI, AKB, dan AKBA (angka kematian balita), khususnya termasuk tinggi di prov