Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Erte Tujuh Piknik Hepi di Kampoeng Banyumili

fotbar dulu sebelum acara Assalamualaikum kawans, Kalau dengar kata ‘piknik’, apa sih yang terlintas di benak? Refreshing, jalan-jalan, otewe, pepotoan, dan konco-konconya itu yang tentu berhubungan dengan sesuatu yang bikin hepi. Ya kan? nggak perlu jauh-jauh sampai menguras kantong. Nggak perlu naik pesawat dan cek in hotel berhari-hari. Esensi dari piknik itu sebenarnya kan bersenang-senang, sejenak melupakan rutinitas yang membosankan, merekatkan hubungan (asal pikniknya nggak sendirian lo), juga tadabbur alam. Mensyukuri nikmat dari Sang Pemilik Segala Keindahan. Alhamdulillah, setelah musyawarah selama berbulan-bulan hehe, mufakat pun didapat. Hari Minggu, tanggal 28 Januari 2018 kemarin, keluarga besar RT 7 Perumahan Griya Sekargading ngadain gathering seru di Kampoeng Banyumili. Tujuan utama piknik bareng ini adalah untuk ajang guyub, rukun, saling mengenal satu sama lain, sekaligus refreshing.  Sungguh momen yang pas mengingat banyaknya kesibukan, para warga berte

Sakura Collagen, Krim Anti Age’s yang Lembut di Kulit

paketnya unyu pinky pinky   Jelang usia kepala 3, ada banyak perubahan mencolok yang terjadi pada kulit terutama kulit wajah. Tanda penuaan sudah mulai terlihat seperti keriput di sudut mata dan sudut bibir, apalagi jika sedang tersenyum. Jika dicermati di depan cermin, kulit wajah juga terlihat kusam. Hiks. Usia memang nggak bisa bohong ya. Lantas bagaimana solusinya dong? Jika ingin wajah segar bercahaya, banyakin wudhu. Eh ini serius lho. Kalau keriput sudah nongol di sana sini, kita bisa cobain Sakura Collagen. Krim anti age’s yang bekerja dari dalam kulit untuk membantu menyamarkan garis-garis halus dan kerutan. Wah mau banget terlihat beberapa tahun lebih muda kan? apalagi buat emak-emak seperti saya yang jarang banget perawatan intensif. Sakura collagen ini bisa digunakan sebagai pelembab yang aman bagi kulit wajah. Krimnya ringan dengan tekstur lembut, dan aroma yang wangi. Beberapa kali dipakai, aman –aman saja padahal kulit saya termasuk jenis kulit sensitif.

Di Umbul Sidomukti, Hatiku Tercuri

flying fox tandem yang mendebarkan “Ceritakan pada ibu. Apa yang kau ingat tentang tempat itu, Kak?” Fa. Gadis kecil berusia 7.5 tahun itu mengetuk-ketukkan jemari kecilnya pada meja. Bola matanya yang agak sipit itu bergerak ke kanan dan ke kiri. Tampak ragu untuk menggerakkan bibir. Aku tahu dia sedang berusaha mengingat-ingat. Membuka file-file lama di otaknya tentang tempat favoritku ini. Fa masih termenung. Selembar kertas putih dan sebatang pensil yang sudah diraut runcing-runcing, membisu di hadapannya. “Oke. Sekarang coba pejamkan matamu.” Dia menurut. “Tolong sebutkan beberapa kata saja yang mungkin bisa kamu ingat. Yaa semacam kata kunci,” pancingku perlahan. “Kolam…. Bukit… pinus… kuda…jurang… Ahh. Takut!” Fa menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Beberapa detik kemudian, matanya mengintip dari balik jemarinya yang direnggangkan. Fa meringis. Menampakkan gigi-gigi susunya yang sudah tanggal sebagian. Lantas, Fa menarik napas panjang dan menghem

Piknik Tipis-Tipis ke Pantai Marina Semarang

nongkrong di perahu terdampar Assalamualaikum man teman, Liburan sekolah tinggal beberapa hari. Setelah lima hari liburan di rumah embah di Ambarawa, kami balik ke Semarang. Biar anak-anak nggak getting shock. Maksudnya terkondisikan untuk sekolah kembali. Emak dan bapak juga dikejar tumpukan pekerjaan. So, biar sama-sama ready untuk menyongsong tahun ajaran baru dengan semangat baru juga. Hari Jumat, 29 Desember 2017 kami berlima ingin piknik karena rupanya masih juga kurang pikniknya. Hehe. Cuaca sangat cerah. Sayang kalau nggak dimanfaatin. Jadilah kami dadakan memutuskan untuk ke pantai Marina. Lagipula 13 tahun saya tinggal di Semarang, belum pernah juga menyambangi pantai ini. Anak-anak juga seneng main air. Jadi apapun yang berlabel ‘first time’ alias pertama kali, tetep aja berkesan. Dengan panduan GPS (tssahh kayak trip keluar kota aja), kamipun berhasil juga nyampe ke lokasi. Tiket masuknya murmer euy. Cuma lima ribu rupiah per orang. Sedangkan kami bawa tiga

Review Novel ‘Janji Pelangi’ karya Fahrul Khakim

Apa jadinya jika hidup terus dihantui oleh masa lalu? Itulah yang dialami oleh Terry. Agoraphobia telah membuat hari-harinya muram. Terkungkung dalam rumah, trauma jika keluar rumah. Semenjak kehilangan ayah, ibu, dan adiknya dalam sebuah kecelakaan maut, dunia Terry berubah. Pada kanvas, semua duka, ketakutan, dan harapannya dilabuhkan. Melukis, memandang hujan, dan menanti pelangi adalah kebahagiaan Terry. Lalu, datanglah Sigit dalam kehidupan Terry. Lelaki beralis tebal itu bekerja sebagai sopir di keluarga Terry.  Seperti Terry, Sigit pun memiliki masa lalu yang kelam sebagai anak dari keluarga broken home. Sigit kehilangan sosok ibu dan ayah karena sejak kecil dibesarkan oleh neneknya. Kelembutan,   ketulusan, dan profesionalitas Sigit dalam bekerja mampu mencuri hati Terry. Kebekuan itu mencair hingga dunia Terry lebih mempelangi. Nyatanya Sigit pun diam diam menyimpan rasa lebih kepada majikannya. Hubungan Terry dan Sigit yang manis berubah setelah seseorang dar