Langsung ke konten utama

Sakura Collagen, Krim Anti Age’s yang Lembut di Kulit

paketnya unyu pinky pinky

 Jelang usia kepala 3, ada banyak perubahan mencolok yang terjadi pada kulit terutama kulit wajah. Tanda penuaan sudah mulai terlihat seperti keriput di sudut mata dan sudut bibir, apalagi jika sedang tersenyum. Jika dicermati di depan cermin, kulit wajah juga terlihat kusam. Hiks. Usia memang nggak bisa bohong ya.

Lantas bagaimana solusinya dong?
Jika ingin wajah segar bercahaya, banyakin wudhu. Eh ini serius lho. Kalau keriput sudah nongol di sana sini, kita bisa cobain Sakura Collagen. Krim anti age’s yang bekerja dari dalam kulit untuk membantu menyamarkan garis-garis halus dan kerutan. Wah mau banget terlihat beberapa tahun lebih muda kan? apalagi buat emak-emak seperti saya yang jarang banget perawatan intensif. Sakura collagen ini bisa digunakan sebagai pelembab yang aman bagi kulit wajah. Krimnya ringan dengan tekstur lembut, dan aroma yang wangi. Beberapa kali dipakai, aman –aman saja padahal kulit saya termasuk jenis kulit sensitif.

wanita mana yang nggak suka sama ini paket ini

Ketika membuka paket dari Sakura Collagen ini, surprise banget deh. Kotaknya berwarna putih bersih dengan tulisan brand warna pink kecil-kecil. Ketika pita dibuka, wow kemasan krimnya cantik dengan pita warna pink. Masih ditambah bonus hampers serba pink putih yang elegan dan mewah. Saya jadi nggak sabar pengen nyobain krim ini.

kemasannya mewah dan elegan

Apa sih kandungan yang terdapat dalam krim Sakura Collagen ini?
Hmmm ada kolagen, ekstrak sakura, pro vitamin B5, vitamin E, sodium Hyaluronat yang menutrisi, melembabkan kulit, dan menyamarkan tanda-tanda penuaan dini. Sedangkan komposisinya sbb: Aqua, isopropyl Palmitate, Glycerin, Isododecane, Hydrogenated Tetradenecyl/ Methylpentadecene, Behenyl Alcohol, Propylene Glycol, Triethylhexanoin, Poly-griceryl-10 Pentastearate, Sodium Stearoyl Lactytate, Polyacrylamide, C13-14 Isoparaffin, Laureth-7, Collagen, Prunus Serrulata Flower Extract, Panthenol, Phenoxyethanol, Chlorphenesin, Fragrance, Triethanolamine, Sodium Hyaluronate, Tocopheryl acetate, Disodium EDTA, Cl 45430.

Sebenarnya Sakura Collagen ini produk siapa sih?
Sakura Collagen adalah produk dari PT. Meiji Indonesian Pharmaceutical Industries, bagian dari Meiji Seika Pharma Co. Ltd yang berdiri sejak tahun 1974. Perusahaan ini telah berkomitmen untuk menciptakan produk berkualitas sesuai standar. Produk ini sudah resmi dilaunching pada tanggal 31 Maret 2017 lalu di Jakarta.


Cara pakai:
Oleskan krim secara merata pada wajah dan leher yang sudah dibersihkan pada pagi dan malam hari. tipis-tipis saja biar nggak kayak ondel-ondel, juga biar irit #eh.  Hindari area di sekitar mata. Jika terjadi iritasi, hentikan pemakaian dan konsultasi ke dermatologi.
Cara penyimpanan:

Simpan di suhu ruang dan hindarkan dari paparan sinar matahari secara langsung. Jangan disimpan di kulkas.
Yuk jaga dan rawat kulit kita sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah. Juga agar tampil cantik dan awet muda di depan suami. #eaaaa
Terima kasih Sakura Collagen.





Komentar

Dani Ristyawati mengatakan…
Waah sama mbak aku juga pakai cream ini dan cocok alhamdulillah
tare_tarr mengatakan…
Uwoooo unyukk banget nih packagingnya. Jadi pengen coba setelah baca reviewnya. Moga2 cucookk buat akuh.
Wuri Nugraeni mengatakan…
aku juga pake nih

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel 'mengejar-Ngejar Mimpi' Dedi Padiku

Judul Buku       : Mengejar-Ngejar Mimpi Penulis              : Dedi Padiku Penerbit            : Asma Nadia Publishing House Jumlah halaman: 324 halaman Tahun Terbit    : Mei 2014 Jungkir Balik Demi Mimpi             Kisah ini berawal dari impian. Mimpi seorang pemuda lugu bernama Dedi yang sejak kecil ditinggal orangtua. Ia menjadi sopir angkot demi bisa makan dan membiayai sekolah. Ia dipertemukan dengan sahabat-sahabat terbaik dan cinta pertama yang kandas, bersamaan dengan kelulusan sekolah.               Mimpinya untuk menjadi orang sukses tak pernah padam, meski suratan nasib mempermainkannya begitu kejam. Meski begitu, ia harus berjuang. Menjemput mimpi untuk bekerja di Jepang. Lagi-lagi, jalan takdir membelokkan arah hidupnya. Ia harus merasakan kembali menjadi sopir, kuli panggul, dan menantang kerasnya hidup di kota Palu dan Manado. Lantas, ibukota pun didatanginya dengan modal nekat, juga sempat berkhianat. Demi bertahan hidup di Jakarta, pekerjaa

Review Film Keluarga Cemara: Menyadarkan Kita akan Makna Keluarga

Assalamu’alaikum, kawans Alhamdulillah kami dapat kesempatan untuk nonton film yang barusan rilis, yaitu Keluarga Cemara. Film yang tayang serentak di bioskop Indonesia sejak tanggal 3 januari 2019 lalu, menyedot banyak penonton dari banyak kalangan. Orangtua, anak-anak, bahkan remaja. Segala usia lah. Di hari kedua tayang, kami sekeluarga berniat nonton mumpung ada jadwal tayang jam 19.15 di DP Mall. Pikir kami, nonton sudah dalam keadaan lega. Udah shalat isya dan makan malam. Jadilah habis maghrib kami turun gunung dalam keadaan mendung pekat. Hujan udah turun. Saya berdoa agar hujan segera berhenti demi menepati janji sama anak-anak. Alhamdulillah doa saya terkabul. Namun, eng ing eng! Ada tragedi kehabisan bensin di tengah jalan sehingga sampai di bioskop sudah lewat setengah jam. Ternyata jadwal tayang jam 19.15 juga sudah sold out. Akhirnya kepalang tanggung sudah sampai di sini. Kami ambil tiket yang mulai jam 21.35 dan dapat seat baris kedua dari layar. It means

(Resensi) Novel Guru Aini: Tentang Cita-Cita, Keberanian, dan Idealisme

Judul                : Guru Aini Penulis              : Andrea Hirata Penerbit            : Bentang Pustaka Cetakan            : pertama, Februari 2020 Jumlah hal        : 336 halaman ISBN                : 978-602-291-686-4 sumber: www.mizanstore.com             Gadis lulusan terbaik itu bernama Desi. Jelita, jangkung, dan cerdas bukan buatan meski berkemauan kuat dan berkepala batu. Orangtuanya juragan terpandang. Dengan berbagai anugerah itu, Desi bisa menjadi apapun yang dia inginkan. Namun tak dinyana, di usianya yang baru 18 tahun, dia sudah mengambil keputusan besar dalam hidupnya. Desi ingin mengabdi di pelosok desa sebagai guru matematika sebab negeri ini kekurangan guru matematika. Desi tak sedikitpun tergiur oleh karir-karir menjanjikan di luar sana. Menjadi guru adalah panggilan jiwa.             Sang ayah memberikan hadiah sepasang sepatu olahraga untuk Desi untuk menggapai cita-citanya. Sepatu isti