Langsung ke konten utama

Erte Tujuh Piknik Hepi di Kampoeng Banyumili

fotbar dulu sebelum acara

Assalamualaikum kawans,
Kalau dengar kata ‘piknik’, apa sih yang terlintas di benak? Refreshing, jalan-jalan, otewe, pepotoan, dan konco-konconya itu yang tentu berhubungan dengan sesuatu yang bikin hepi. Ya kan? nggak perlu jauh-jauh sampai menguras kantong. Nggak perlu naik pesawat dan cek in hotel berhari-hari. Esensi dari piknik itu sebenarnya kan bersenang-senang, sejenak melupakan rutinitas yang membosankan, merekatkan hubungan (asal pikniknya nggak sendirian lo), juga tadabbur alam. Mensyukuri nikmat dari Sang Pemilik Segala Keindahan.

Alhamdulillah, setelah musyawarah selama berbulan-bulan hehe, mufakat pun didapat. Hari Minggu, tanggal 28 Januari 2018 kemarin, keluarga besar RT 7 Perumahan Griya Sekargading ngadain gathering seru di Kampoeng Banyumili. Tujuan utama piknik bareng ini adalah untuk ajang guyub, rukun, saling mengenal satu sama lain, sekaligus refreshing.  Sungguh momen yang pas mengingat banyaknya kesibukan, para warga bertemunya saat rapat RT saja. Kalau ibu-ibu, saat PKK plus saat kerjabakti taman toga tiap minggu. Itupun nggak semua.


armada telah siapp

Ada 20 armada yang sudah parkir cantik berderet-deret di area open space. Semua warga yang ikut, naik mobil. Nggak ada yang motoran apalagi ngangkot, biar kompak dan ramai. Semboyannya, biar uyel-uyelan asal bahagia. Hihi. Sesuai dengan kesepakatan, dress code yang dipakai adalah kostum warna pink. Pink-nya bebas. Boleh pink fanta, salem, fuschia, baby pink, dsb. Motifnya bebas. Mau polos, polkadot, kembang-kembang, kotak-kotak, garis-garis, monggo saja. Tentu penyuka pinky-pinky ini didominasi oleh kaum hawa.

Jam 8 pagi, satu per satu mobil berangkat, beriring-iringan. Karena ini weekend, biasalah jalan agak macet. Mobil ngumpul di pom bensin daerah Kesongo Salatiga (sebenarnya para emak agak silau lihat kinclongnya wajan, panci, dan perabot yang kiosnya berderet di sepanjang jalan itu :D) tapi karena waktu sudah semakin siang, maka konvoy langsung menuju ke lokasi. Melewati perkampungan dan areal persawahan yang berselang-seling, tibalah kami di lokasi. Parkir penuh, meluber kemana-mana. Ada tiga bus besar nongkrong ganteng di dekat pintu masuk. Tapi alhamdulillah, sudah boking tempat jadinya kami tidak khawatir bakalan terlunta-lunta di sana. *duh bahasanya.
*hadeeh maaf preambule-nya bertele-tele

yuk naik ayunan

Kami duduk lesehan di saung.  Hidangan berupa singkong keju, bakwan, dan pisang nugget terhidang di piring-piring.  Berteman teh panas. Hmm, cocok nian. Plus buah jeruk dan semangka juga. Lantas, sudah bisa ditebak apa yang terjadi selanjutnya? Yap! Mengabadikan momen dengan foto bersama. Lagi-lagi semboyannya, meski dempet-dempetan, yang penting hepi.

Puas berfoto-foto, acara inti pun dimulai. Setelah doa bersama dan sambutan dari bapak RT, dilanjut acara fun game. Panitia sudah menyiapkan banyak doorprize untuk pemenang. Ada seorang bapak—the one n only—yang pakai kaos warna fushia. Antimainstream lah. Jadilah beliau dapat doorprize. Ada pula sesi tebak-tebakan yang bikin ramai. Entah idenya siapa yang bikin ‘lomba joget pinguin’ yang sempat nge-hits itu dimasukkan dalam list acara. Bapak-bapak maju satu satu memperagakan gerakan joget penguin diiringi musik dengan gerakan versinya masing-masing. ada yang menggandeng sang istri untuk diajak joget bareng. Spontan, kocak, heboh, dan nggak ada yang jaim. Yang nonton sampai ngikik geli.

dapat doorprize

Keseruan berikutnya adalah lomba yel-yel. Ada 2 kelompok bapak-bapak dan 2 kelompok ibu-ibu yang harus membuat yel-yel dalam waktu 5 menit.  Idenya unik dan lucu-lucu tapi banyak nggak kompak di akhir yel-yel :D

Last but not least, masih ada satu game lagi sebelum jelang makan siang yaitu game ‘pakai sarung’. Ini game yang menuntut kerja sama yang solid dan kekompakan dalam tim. Teknisnya, tiap kelompok dengan personil yang jumlahnya harus sama banyak, saling bergandengan tangan. Dari personil pertama, sarung dikalungkan di leher, kemudian dilepas dan dipindahkan ke personil kedua, ketiga, dan seterusnya tanpa melepaskan gandengan tangan. Jika gandengan terlepas, grup akan didiskualifikasi. Sarung yang paling cepat sampai di personil terakhir, berhak jadi pemenang. Seru!

menu maksi yang sehat

Nah, berhubung sudah siang, sudah capek nge-game, saatnya istirahat dan makan siang. Hidangan santap siang sudah tertata rapi di meja prasmanan. Menunya? Macem-macem. Ada sop, ikan bakar plus lalapan, tahu goreng, urap, oseng, sambal, dll. Cita rasanya pas di lidah wong jowo. Penyajiannya juga lumayan cepat, jadi pengunjung nggak menunggu terlalu lama.

Setelah shalat duhur, acara bebas. Saatnya eksplorasi euy!

meniti bambu. melatih keseimbangan

Ini kedua kalinya saya dan keluarga datang ke Kampoeng Banyumili. Gegara liat poto-poto yang sliweran di instagram, jadi penasaran. Terakhir kesini sekitar 6 bulan yang lalu, belum ada spot-spot tambahan seperti sekarang. Tempat wisata yang mengusung konsep resto, outbond, dan taman bermain ini memang instagramable. Konsep tradisional pun sangat kental dengan adanya saung-saung bambu dan menu masakan Jawa. Pengunjung juga dimanjakan dengan suasana alam pedesaan yang sejuk, asri, dan juga spot-spot foto untuk para pecinta selfie or wefie. Di pintu masuk, bahkan ada papan-papan bertuliskan motivasi atau semboyan semisal man jadda wajada, kekancan saklawase, bersyukur atas nikmat-Nya , dan masih banyak lagi.

hmm pilih yang mana ya

Kampoeng Banyumili menawarkan beragam fasilitas outbond seperti inspiring outbond, character-building, fieldtrip, dan lain-lain.  Tempat wisata ini juga bisa diboking untuk acara nikah, ulangtahun, reuni, arisan, gathering, halal bihalal, camping, dsb.  Selain itu, di Kampoeng Banyumili kita bisa naik perahu, flying fox, marine bridge, wahana ala ninja warrior, dan mancing. Harga tiketnya hanya 10 ribu-15 ribu saja. Di sana, anak-anak bebas bermain asal orangtua tetap mengawasi karena banyak kolam di sana-sini. Oh ya kalau berkunjung saat weeked/ musim liburan, alangkah baiknya boking dulu apalagi jika bawa banyak pasukan J

Sekitar jam 14.30 kami pulang . Meskipun nggak bareng-bareng seperti berangkat tadi (karena ada yang mampir /ada acara lain), acara gathering ini membawa keceriaan, kesan, dan semangat baru untuk beraktivitas esok hari.  Alhamdulilah.

what r u looking at, baby?

Terima kasih untuk segenap panitia yang telah bekerja keras mewujudkan acara ini, juga kekompakan warga erte tujuh dalam mensukseskan acara ini. Semoga kebahagiaan, kebaikan, dan keberkahan senantiasa tercurah untuk kita semua. Aamiin yaa robbal alamiin.

Reservasi
Kampoeng Banyumili
Jl. Muncul, Desa Gedangan km.5 Kota Salatiga, Jateng 50773
Telp: 085870928005
Fb: Kampoeng Banyumili
IG: @kampoengbanyumili
Jam operasional:
Selasa-Jumat : 09.00 – 17.00
Sabtu-Minggu-Libur nasional: 09.00 – 18.00
Senin: libur


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel 'mengejar-Ngejar Mimpi' Dedi Padiku

Judul Buku       : Mengejar-Ngejar Mimpi Penulis              : Dedi Padiku Penerbit            : Asma Nadia Publishing House Jumlah halaman: 324 halaman Tahun Terbit    : Mei 2014 Jungkir Balik Demi Mimpi             Kisah ini berawal dari impian. Mimpi seorang pemuda lugu bernama Dedi yang sejak kecil ditinggal orangtua. Ia menjadi sopir angkot demi bisa makan dan membiayai sekolah. Ia dipertemukan dengan sahabat-sahabat terbaik dan cinta pertama yang kandas, bersamaan dengan kelulusan sekolah.               Mimpinya untuk menjadi orang sukses tak pernah padam, meski suratan nasib mempermainkannya begitu kejam. Meski begitu, ia harus berjuang. Menjemput mimpi untuk bekerja di Jepang. Lagi-lagi, jalan takdir membelokkan arah hidupnya. Ia harus merasakan kembali menjadi sopir, kuli panggul, dan menantang kerasnya hidup di kota Palu dan Manado. Lantas, ibukota pun didatanginya dengan modal nekat, juga sempat berkhianat. Demi bertahan hidup di Jakarta, pekerjaa

Review Film Keluarga Cemara: Menyadarkan Kita akan Makna Keluarga

Assalamu’alaikum, kawans Alhamdulillah kami dapat kesempatan untuk nonton film yang barusan rilis, yaitu Keluarga Cemara. Film yang tayang serentak di bioskop Indonesia sejak tanggal 3 januari 2019 lalu, menyedot banyak penonton dari banyak kalangan. Orangtua, anak-anak, bahkan remaja. Segala usia lah. Di hari kedua tayang, kami sekeluarga berniat nonton mumpung ada jadwal tayang jam 19.15 di DP Mall. Pikir kami, nonton sudah dalam keadaan lega. Udah shalat isya dan makan malam. Jadilah habis maghrib kami turun gunung dalam keadaan mendung pekat. Hujan udah turun. Saya berdoa agar hujan segera berhenti demi menepati janji sama anak-anak. Alhamdulillah doa saya terkabul. Namun, eng ing eng! Ada tragedi kehabisan bensin di tengah jalan sehingga sampai di bioskop sudah lewat setengah jam. Ternyata jadwal tayang jam 19.15 juga sudah sold out. Akhirnya kepalang tanggung sudah sampai di sini. Kami ambil tiket yang mulai jam 21.35 dan dapat seat baris kedua dari layar. It means

(Resensi) Novel Guru Aini: Tentang Cita-Cita, Keberanian, dan Idealisme

Judul                : Guru Aini Penulis              : Andrea Hirata Penerbit            : Bentang Pustaka Cetakan            : pertama, Februari 2020 Jumlah hal        : 336 halaman ISBN                : 978-602-291-686-4 sumber: www.mizanstore.com             Gadis lulusan terbaik itu bernama Desi. Jelita, jangkung, dan cerdas bukan buatan meski berkemauan kuat dan berkepala batu. Orangtuanya juragan terpandang. Dengan berbagai anugerah itu, Desi bisa menjadi apapun yang dia inginkan. Namun tak dinyana, di usianya yang baru 18 tahun, dia sudah mengambil keputusan besar dalam hidupnya. Desi ingin mengabdi di pelosok desa sebagai guru matematika sebab negeri ini kekurangan guru matematika. Desi tak sedikitpun tergiur oleh karir-karir menjanjikan di luar sana. Menjadi guru adalah panggilan jiwa.             Sang ayah memberikan hadiah sepasang sepatu olahraga untuk Desi untuk menggapai cita-citanya. Sepatu isti