Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2019

Indahnya Menahan, Mencipta Ramadhan Penuh Kesan

9 Jurus jitu mengendalikan hawa nafsu dan membuat puasa semakin ber makna   sumber: www.pixabay.com Ilustrasi. Suatu pagi di teras masjid sekolah. Pada jam istirahat pertama, Doni, Nafis, dan Aga usai menjalankan shalat dhuha. Mereka tengah berkumpul membicarakan agenda-agenda rohis, ketika Aisya dkk, melintas. Doni menatap mereka beberapa detik. “Ehem, ghadhul bashar , Bro!” Aga mengingatkan. “Inget, lagi puasa, lho!” timpal Nafis. “Mereka manis-manis sih. Hihi. Kenapa ya kalau lagi puasa gini godaannya malah makin berat,” keluh Dony sambil menggaruk-garuk kepala. “Puasa ibarat benteng pertahanan. Semakin kokoh benteng kita, maka syetan juga makin gencar melemahkan, dengan seribu satu cara.” Aga bersuara lagi. “Iya, lewat kanan, kiri, depan, belakang. Nyebelin banget kan?” Nafis bergidik. “Lho, kan syetan dibelenggu pas R a madh a n kayak gini,” protes Dony. “Berarti itu hawa nafsu, dong!” Aga dan Nafis menjawab kompak dan geli. “Kalian tahu nggak cara

Sepasang Baju Pengantin

Akhir tahun 2013 kala itu, saat kami baru saja pindah kontrakan. Kontrakan kedua yang jauh lebih layak, setidaknya. Shafiyya dan Syafiq yang masih kecil itu penguatku. Selalu. Kutemukan harapan pada mata bulat mereka yang bergemintang, pada celoteh mereka yang menyemarakkan rumah. Menyadarkan emaknya yang rapuh ini, untuk tersenyum dalam tegar. Bahwa sesulit apapun keadaan, tak ada alasan untuk menyerah. Malam melarut. Abang dan anak-anak tertidur kelelahan, sementara anganku masih mengembara. Keuangan kami minus. Kami baru kehilangan motor satu-satunya untuk mobilitas. Setelah berbulan-bulan mencoba bertahan, usaha suami akhirnya gulung tikar. Sudah kehilangan pekerjaan, masih ditambah lilitan hutang yang tak sedikit jumlahnya. Dan sebentar lagi, Shafiyya akan masuk TK. Allah, dana dari mana? Air mataku mengalir. Dalam hening, aku terisak-isak. Jika keputusasaan bukanlah tanda tersisanya sejumput iman, mungkin aku memilih takluk. Kulihat rumah-rumah tetanggaku, keluarga