Langsung ke konten utama

Review Buku 'Pendidikan Anak Usia Dini ala Lukman Al-Hakim'



Review Buku

Judul buku          : Pendidikan Anak Usia Dini ala Luqman Al-Hakim
Penulis                 : Sinyo dan Nuraeni
Penerbit              : Qibla (Imprint dari BIP)
Tahun terbit         : 2015
Jumlah halaman   : 121 halaman

Penanaman Konsep Aqidah dan Ibadah pada Anak Usia Dini

                Masa anak usia dini disebut golden ages yaitu saat-saat yang paling berharga bagi tumbuh kembang anak, baik fisik, mental, dan kecerdasannya. Pada masa ini, anak-anak dengan mudah menerima stimulus yang diberikan oleh orangtua dan lingkungan sekitar. Rangsangan tersebut akan terekam kuat menjadi pola dan membentuk karakter mereka di kemudian hari. Terkadang para orangtua melakukan ‘kesalahan’ dalam mendidik anak dengan dalih kasih sayang.
                Orangtua muda membutuhkan ilmu parenting dan bimbingan konkret dalam mendidik anak agar tidak salah langkah. Oleh sebab itu buku ini hadir untuk menjawab keresahan orangtua dalam hal pendidikan anak usia dini.
                Buku ini terinspirasi dari seorang tokoh yang diabadikan dalam Al Qur’an yaitu Lukman Al-Hakim. Beliau bukan nabi tetapi manusia mulia yang dianugerahi hikmah oleh Allah dalam mendidik buah hati. Pesan-pesan beliau terhadap anaknya menjadi dasar pendidikan islami seperti yang tertulis dalam Al Qur’an surat Luqman (31) ayat 13-19.
                Poin-poin penting yang terkandung dalam nasihat itu adalah tentang konsep aqidah, bakti kepada kedua orangtua, ibadah, amar ma’ruf nahi munkar, dan akhlak mulia.
                Buku ini merupakan buku panduan praktis yang mudah diikuti oleh orang tua. Poin-poin penting di dalamnya disajikan dengan step-by-step yang perlu dilakukan beserta petunjuk (tips-tips) yang berdasarkan pengalaman nyata penulis di lapangan saat mendidik anak. Pun disertai contoh-contoh yang membuat pemahaman lebih menyeluruh. Buku inipun dilengkapi dengan kasus-kasus unik berdasarkan data studi kasus di kelompok bermain Aisyiyah Kreatif Magelang. Kasus-kasus tersebut adalah kasus pada umumnya terjadi pada anak yang salah satunya disebabkan oleh kesalahan orangtua dalam perjalanannya mendidik anak, yang seringkali tidak disadari. Tak hanya belajar dari kasus demi kasus, pembaca juga diberikan pemecahan masalah sehingga jika menghadapi kasus serupa, orangtua bisa mengaplikasikannya. Namun yang terpenting dari semua itu adalah keteladanan orang tua, sebab anak akan bercermin pada orang tuanya
                Beberapa manfaat yang dapat dipetik dari buku ini adalah:
  1. Orang tua mendapat  wawasan dasar tentang pendidikan islami bagi anak usia dini.
  2. Membaca buku ini sekaligus mengkaji ilmu parenting berdasarkan al-quran dan hadist nabi.
  3. Mendeteksi dini kesalahan-kesalahan yang dilakukan orang tua sehingga orang tua bisa segera memperbaiknya.
  4. Memupuk semangat orang tua untuk mendidik anaknya agar lebih baik lagi.
Semoga buku inspiratif ini memberikan kemanfaatan yang besar bagi pembaca. Setiap hurufnya menjadi amal jariyah yang tak terputus bagi penulisnya. Aamiin. Selamat membaca!

Direview oleh: Arinda Shafa

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel 'mengejar-Ngejar Mimpi' Dedi Padiku

Judul Buku       : Mengejar-Ngejar Mimpi Penulis              : Dedi Padiku Penerbit            : Asma Nadia Publishing House Jumlah halaman: 324 halaman Tahun Terbit    : Mei 2014 Jungkir Balik Demi Mimpi             Kisah ini berawal dari impian. Mimpi seorang pemuda lugu bernama Dedi yang sejak kecil ditinggal orangtua. Ia menjadi sopir angkot demi bisa makan dan membiayai sekolah. Ia dipertemukan dengan sahabat-sahabat terbaik dan cinta pertama yang kandas, bersamaan dengan kelulusan sekolah.               Mimpinya untuk menjadi orang sukses tak pernah padam, meski suratan nasib mempermainkannya begitu kejam. Meski begitu, ia harus berjuang. Menjemput mimpi untuk bekerja di Jepang. Lagi-lagi, jalan takdir membelokkan arah hidupnya. Ia harus merasakan kembali menjadi sopir, kuli panggul, dan menantang kerasnya hidup di kota Palu dan Manado. Lantas, ibukota pun didatanginya dengan modal nekat, juga sempat berkhianat. Demi bertahan hidup di Jakarta, pekerjaa

Review Film Keluarga Cemara: Menyadarkan Kita akan Makna Keluarga

Assalamu’alaikum, kawans Alhamdulillah kami dapat kesempatan untuk nonton film yang barusan rilis, yaitu Keluarga Cemara. Film yang tayang serentak di bioskop Indonesia sejak tanggal 3 januari 2019 lalu, menyedot banyak penonton dari banyak kalangan. Orangtua, anak-anak, bahkan remaja. Segala usia lah. Di hari kedua tayang, kami sekeluarga berniat nonton mumpung ada jadwal tayang jam 19.15 di DP Mall. Pikir kami, nonton sudah dalam keadaan lega. Udah shalat isya dan makan malam. Jadilah habis maghrib kami turun gunung dalam keadaan mendung pekat. Hujan udah turun. Saya berdoa agar hujan segera berhenti demi menepati janji sama anak-anak. Alhamdulillah doa saya terkabul. Namun, eng ing eng! Ada tragedi kehabisan bensin di tengah jalan sehingga sampai di bioskop sudah lewat setengah jam. Ternyata jadwal tayang jam 19.15 juga sudah sold out. Akhirnya kepalang tanggung sudah sampai di sini. Kami ambil tiket yang mulai jam 21.35 dan dapat seat baris kedua dari layar. It means

(Resensi) Novel Guru Aini: Tentang Cita-Cita, Keberanian, dan Idealisme

Judul                : Guru Aini Penulis              : Andrea Hirata Penerbit            : Bentang Pustaka Cetakan            : pertama, Februari 2020 Jumlah hal        : 336 halaman ISBN                : 978-602-291-686-4 sumber: www.mizanstore.com             Gadis lulusan terbaik itu bernama Desi. Jelita, jangkung, dan cerdas bukan buatan meski berkemauan kuat dan berkepala batu. Orangtuanya juragan terpandang. Dengan berbagai anugerah itu, Desi bisa menjadi apapun yang dia inginkan. Namun tak dinyana, di usianya yang baru 18 tahun, dia sudah mengambil keputusan besar dalam hidupnya. Desi ingin mengabdi di pelosok desa sebagai guru matematika sebab negeri ini kekurangan guru matematika. Desi tak sedikitpun tergiur oleh karir-karir menjanjikan di luar sana. Menjadi guru adalah panggilan jiwa.             Sang ayah memberikan hadiah sepasang sepatu olahraga untuk Desi untuk menggapai cita-citanya. Sepatu isti