Langsung ke konten utama

Review Buku Sakinah Menuju Jannah


Judul                     : Sakinah Menuju Jannah: Panduan Amalan Keluarga Surgawi
Penulis                 : Syaiful Anshor
Penerbit              : Tinta Medina
Tahun terbit       : 2017
Jumlah hal           : 288 halaman
ISBN                      : 978-602-0894-88-1

Mencipta Sakinah di Dunia Hingga Reuni di Surga
Satu hal istimewa bagi saya adalah jika mendapat buku yang bertandatangan penulis. Keren dan sesuatu banget *syahrini mode on. Itulah yang saya rasakan saat mendapat hadiah dari mas Syaiful Anshor, penulis buku Sakinah Menuju Jannah. Ketika halaman awal saya buka, tak hanya tanda tangan penulis tetapi plus kalimat yang mengandung doa.
To: Mbak Arinda Shafa
Semoga Allah mereunikan keluarga Mbak di surga-Nya. Aamiin.
Doa tersebut saya aminkan dengan jutaan harapan agar diijabah oleh Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Ya, sebaik-baik keluarga adalah keluarga samara yang mencipta ketenangan di dalam rumah tangga. Dari sakinah, maka lahirlah mawaddah ( cinta dan kasih sayang). Lalu mencipta cinta yang universal yaitu yang kiprahnya lebih luas untuk kebermanfaatan diri, keluarga, masyarakat, dan alam semesta. Alangkah tipe keluarga di atas adalah keluarga impian setiap mukmin.



Meniti jalan untuk merealisasikan sakinah memang tak semudah membalik telapak tangan. Perlu upaya kuat, kesabaran, dan proses panjang bahkan seumur hidup. Pernikahan sejatinya adalah proses belajar tanpa henti hingga maut memisahkan raga dan kebersamaan di dunia. Harus ada peta yang jelas untuk menuntun langkah hingga selamat sampai tujuan.
Apakah ‘peta’ yang dimaksud tersebut?
Tentu amalan-amalan yang dapat mengantarkan diri dan keluarga ke surga. Amalan istiqomah yang memberatkan timbangan amal hingga layak masuk surga sekeluarga.

Penulis merangkum 15 kiat dalam upaya meraih sakinah yang bermuara ke jannah, yaitu:
1.  Taqwa, bekal terbaik keluarga
2. Berbakti kepada orangtua (birrul walidain)
3. Syukur dalam setiap keadaan
4. Qiyamul lail untuk menjemput pertolongan Allah
5. Saling menasihati dalam kebaikan
6. Kesantunan
7. Bertanggungjawab terhadap amanah
8. Kejujuran sebagai karakter dan akhlak baik dalam keluarga
9. Tidak sombong
10. Suka beramal baik (ihsan)
11. Membaca al qur’an, mentadabburi, dan mengamalkan
12. Infaq dan sedekah
13. Perbanyak dzikir, tentramkan hati
14. Shalat dhuha, rahasia lancarnya rezeki
15. Mendawamkan puasa Senin Kamis

Ada sebuah kisah inspiratif yang sangat mengena yaitu tentang pentingnya qiyamullail. Seorang dai yang hidup sangat bersahaja bersama istrinya. Meskipun sang istri adalah putri dari seorang ustadz, dia bersedia mendampingi sang suami dalam panjangnya medan dakwah. Pindah dari kenyamanan untuk meniti perjuangan membuka pesantren di daerah pelosok. Kesulitan dan keterbatasan sudah menjadi makanan sehari-hari. Pasangan tersebut tetap merasa bahagia dan bersyukur. Qiyamullail rutin dilakukan untuk memohon kekuatan, kesabaran, dan ampunan dari Allah. Dengan begitu, tak ada yang menandingi nikmatnya berdekat-dekat dengan Allah. Allah sebaik-baik tempat curhat, tempat berkeluh kesah, dan meminta apapun. Ya, di momen spesial sepertiga malam itu. Ah, semoga kisah pasutri tersebut mampu memotivasi saya dan keluarga untuk mendawamkan qiyamullail. Aamiin.

Adalagi kisah tentang keajaiban shalat dhuha. Seorang pasutri yang memiliki delapan anak yang menjadi amanah dan tanggungjawab bagi orangtuanya. Sedang orangtuanya hanyalah penjaga toko sandal dengan upah tak seberapa. Bahkan sang ayah harus bekerja keras menjual sandal-sandal ke tempat wisata untuk tambahan. Namun, betapapun sulit dan sempitnya keadaan, mereka tak menyerah. Terus bergerak dan berupaya. Salah satunya dengan ikhtiar langit yaitu shalat dhuha. Allah Maha Kaya telah menjamin rezeki semua makhluk-Nya. Allah pun Maha Adil.  Tidak menzalimi hamba-Nya. Kedelapan anak itu telah sukses. Kebanyakan dari mereka mengenyam pendidikan hingga sarjana hingga mampu meringankan orangtuanya.

Masih ada kisah-kisah lain yang sangat menginspirasi hingga sampailah pada kesimpulan bahwa sebaik-baik bekal adalah taqwa. Taqwa yang membuat suami sebagai sang nahkoda berjuang menafkahi dan memimpin rumah tangga. Taqwa yang menjadikan istri sebagai madrasah utama bagi anak-anak merasa ikhlas dan bahagia dengan tugasnya. Taqwa yang menjadikan anak-anak solih solihah sebagai penyejuk mata, penerus peradaban, hingga investasi dunia akhirat. Kesemuanya bersinergi dan berjibaku untuk meraih tujuan bersama yaitu sehidup sesurga.

Buku ini recommended untuk dibaca oleh ayah bunda, pasangan pengantin, calon pengantin, bahkan para jomblo untuk persiapan membangun keluarga samara. Dengan bahasa yang easy-reading dan kisah inspiratif di tiap babnya, membuat pembaca termotivasi untuk bersemangat beramal baik. Pesan-pesan dalam buku ini kuat, tanpa merasa digurui. Terkadang juga tersindir #eh. Semoga kita senantiasa menjadi mukmin yang haus nasihat dan bersemangat berbenah, mulai dari kesalihan diri dan sakinahnya keluarga. Hingga atas kasih sayang-Nya kita direunikan di surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Aamiin yaa robbal alamiin.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel 'mengejar-Ngejar Mimpi' Dedi Padiku

Judul Buku       : Mengejar-Ngejar Mimpi Penulis              : Dedi Padiku Penerbit            : Asma Nadia Publishing House Jumlah halaman: 324 halaman Tahun Terbit    : Mei 2014 Jungkir Balik Demi Mimpi             Kisah ini berawal dari impian. Mimpi seorang pemuda lugu bernama Dedi yang sejak kecil ditinggal orangtua. Ia menjadi sopir angkot demi bisa makan dan membiayai sekolah. Ia dipertemukan dengan sahabat-sahabat terbaik dan cinta pertama yang kandas, bersamaan dengan kelulusan sekolah.               Mimpinya untuk menjadi orang sukses tak pernah padam, meski suratan nasib mempermainkannya begitu kejam. Meski begitu, ia harus berjuang. Menjemput mimpi untuk bekerja di Jepang. Lagi-lagi, jalan takdir membelokkan arah hidupnya. Ia harus merasakan kembali menjadi sopir, kuli panggul, dan menantang kerasnya hidup di kota Palu dan Manado. Lantas, ibukota pun didatanginya dengan modal nekat, juga sempat berkhianat. Demi bertahan hidup di Jakarta, pekerjaa

Review Film Keluarga Cemara: Menyadarkan Kita akan Makna Keluarga

Assalamu’alaikum, kawans Alhamdulillah kami dapat kesempatan untuk nonton film yang barusan rilis, yaitu Keluarga Cemara. Film yang tayang serentak di bioskop Indonesia sejak tanggal 3 januari 2019 lalu, menyedot banyak penonton dari banyak kalangan. Orangtua, anak-anak, bahkan remaja. Segala usia lah. Di hari kedua tayang, kami sekeluarga berniat nonton mumpung ada jadwal tayang jam 19.15 di DP Mall. Pikir kami, nonton sudah dalam keadaan lega. Udah shalat isya dan makan malam. Jadilah habis maghrib kami turun gunung dalam keadaan mendung pekat. Hujan udah turun. Saya berdoa agar hujan segera berhenti demi menepati janji sama anak-anak. Alhamdulillah doa saya terkabul. Namun, eng ing eng! Ada tragedi kehabisan bensin di tengah jalan sehingga sampai di bioskop sudah lewat setengah jam. Ternyata jadwal tayang jam 19.15 juga sudah sold out. Akhirnya kepalang tanggung sudah sampai di sini. Kami ambil tiket yang mulai jam 21.35 dan dapat seat baris kedua dari layar. It means

(Resensi) Novel Guru Aini: Tentang Cita-Cita, Keberanian, dan Idealisme

Judul                : Guru Aini Penulis              : Andrea Hirata Penerbit            : Bentang Pustaka Cetakan            : pertama, Februari 2020 Jumlah hal        : 336 halaman ISBN                : 978-602-291-686-4 sumber: www.mizanstore.com             Gadis lulusan terbaik itu bernama Desi. Jelita, jangkung, dan cerdas bukan buatan meski berkemauan kuat dan berkepala batu. Orangtuanya juragan terpandang. Dengan berbagai anugerah itu, Desi bisa menjadi apapun yang dia inginkan. Namun tak dinyana, di usianya yang baru 18 tahun, dia sudah mengambil keputusan besar dalam hidupnya. Desi ingin mengabdi di pelosok desa sebagai guru matematika sebab negeri ini kekurangan guru matematika. Desi tak sedikitpun tergiur oleh karir-karir menjanjikan di luar sana. Menjadi guru adalah panggilan jiwa.             Sang ayah memberikan hadiah sepasang sepatu olahraga untuk Desi untuk menggapai cita-citanya. Sepatu isti