Langsung ke konten utama

Ciptakan Rumah Rapi dan Menginspirasi bersama Olymplast

Assalamu’alaikum, 
Halo teman-teman semua,
Semoga sehat dan semangat selalu, ya.

Rumah adalah istana. Ketika kamu harus pulang kesana, dia akan mempersilakanmu masuk ke dalamnya (Robert Frost)

Berbicara tentang rumah, tentu memunculkan cerita yang beragam. Rumah menjadi elemen penting dalam hidup kita sebagai manusia. Rumah bukan semata-mata tempat bernaung dari terik panas dan tempias hujan.  Bukan hanya tempat berlindung dari marabahaya. Esensi rumah bagi manusia jauh lebih kompleks. Kita membutuhkan bangunan fisik rumah—sesederhana apapun—sebagai tempat tinggal. Maka kita patut mensyukuri nikmat rumah.
“Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal…” (QS. An Nahl: 80)
Bagi pasutri yang diberikan rezeki rumah tak lama setelah menikah, tentu berbeda cerita dengan pasutri yang harus menunggu bertahun-tahun untuk memiliki rumah. Bagi ‘kontraktors’ yang sudah kenyang dengan pengalaman gonta-ganti kontrakan, keberadaan rumah menjadi sesuatu yang sangat kami syukuri. Dari rumah petak sempit, rumah sederhana, rumah ‘horor’, ke rumah yang layak dan bersih telah membuat kami menyungkur sujud. Kami masih jauh beruntung dibandingkan saudara-saudara kami yang hidup di kolong jembatan, di tenda-tenda pengungsian, atau rumah-rumah kumuh di bantaran sungai. Hikss.

Saya pernah berpikir. Adakah standar sebuah rumah dikatakan nyaman? Apakah yang perabotan nya lengkap. Atau yang besar dengan banyak ruangan. Atau yang mungil tapi estetik seperti di akun home decor. Atau yang lapang? Ah, kalau begitu adanya, lalu kapan kita belajar arti bersyukur? Sebagus apapun rumah, jika kita kurang bersyukur, maka akan selalu terasa kurang dan kurang, bukan?
Rumah, adalah rezeki yang sangat berarti bagi keluarga kami. Yang meskipun tidak serapi dan se-unyu rumah akun-akun home dĂ©cor di instagram, kami bisa menikmati kebersamaan di dalamnya. Yang meskipun perabotnya tidak lengkap, tetapi bisa kami gunakan untuk melanjutkan kehidupan. Meskipun bisa dikatakan sempit, tapi semoga hati kami selalu lapang. Aamiin. 
Berikut arti rumah bagi kami.

1. Menutup aurat penghuninya
Jika pakaian berfungsi untuk menutup aurat badan/ fisik, maka rumah juga berfungsi untuk menutupi segala sesuatu pandangan orang lain. Menutupi aib atau apapun yang tidak boleh terlihat dari luar. Bahkan di dalam rumahpun ada beberapa ruangan. Ruang tamu, ruang keluarga, dapur, atau taman belakang adalah area bersama. Sedangkan kamar tidur dan kamar mandi adalah area privat yang setiap anggota keluarga tidak boleh mengakses saat ruangan tersebut digunakan. 

2. Tempat ternyaman untuk pulang dan rehat.
Kita memiliki jobdesk masing-masing dalam ruang lingkup keluarga dan masyarakat. Tugas seorang ayah mencari nafkah di luar rumah. Seorang ibu misalnya, biasa mengantar jemput anak sekolah, atau ke pasar, atau bekerja. Anak-anak kita berada di sekolah untuk belajar dari pagi hingga siang, masih dilanjut ekskul. Dalam setengah harian masing-masing berjibaku di luar rumah. Badan letih dan penat. Maka rumah adalah tempat paling nyaman untuk pulang, melepas lelah, serta berkumpul lagi.

3. Tempat beribadah, berbagi rasa dan menyulam asa.
Dalam bahasa jawa, omah merujuk pada bangunan fisik rumah tersebut. Sedangkan pomah adalah suasana hati penghuninya yang tenang, nyaman, dan bahagia. Senada dengan orang barat yang mengatakan home sweet home. Maka, suasana hati penghuni rumah merupakan hal yang penting untuk diupayakan. Dengan suasana bahagia, beribadah menjadi lebih khusyuk, interaksi dan komunikasi berjalan harmonis dan terbuka. Harapan kami, ada doa-doa yang dikabulkan, juga impian-impian yang semoga terwujudkan. 

4. Tempat mendidik generasi
Kelahiran anak-anak menjadi anugerah yang luar biasa bagi kami. Anak-anak menjadi penyejuk hati yang menyemarakkan rumah. Rumah menjadi saksi hari-hari tumbuh kembang mereka. Dari bayi hingga terus beranjak besar, mereka terus belajar dari lingkungan yang terdekat: keluarga. Ibarat hendak membangun rumah, maka mendidik anak juga membutuhkan pondasi yang kokoh. Saat anak mulai belajar di sekolah itu hanya berlangsung selama beberapa jam saja. Sedangkan di rumah anak-anak mendapatkan porsi pendidikan, kasih sayang perhatian, dan nilai-nilai kehidupan yang dominan dari rumah. Semoga dari rumah, lahirlah anak-anak yang berakhlak mulia, berbakti, cerdas, dan kelak menebar kemanfaatan yang lebih luas. Aamiin.

5. Tempat mengisi semangat dan amunisi esok hari.
Terkadang hari-hari yang kita lalui terasa sangat melelahkan. Tugas-tugas seakan berderet tanpa jeda meminta eksekusi. Belum lagi ditambah masalah-masalah dari luar. Pagi berangkat dengan semangat, sore atau petang pulang dengan lelah. Jika tubuh kita umpamakan ponsel atau laptop yang butuh di-charge, maka rumah menjadi semacam charger untuk men-charge kembali semangat kita yang luruh. Esok hari kita telah ‘full energy’ lagi dan siap untuk berjuang dan berkarya lagi.

6. Tempat yang bersih, suci, rapi dan menginspirasi.
Setiap keluarga memiliki prioritas masing-masing terkait rumah. Sedangkan versi kami, kami berharap akan rumah yang bersih, suci, rapi, dan menginspirasi. Rumah yang bersih itu penting karena kebersihan berhubungan dengan kesehatan. Rumah yang suci membuat kami nyaman dalam beribadah. Rumah yang rapi, barang-barang tertata pada tempatnya sehingga mudah ditemukan ketika sedang dibutuhkan. Rumah rapi juga membuat suasana hati penghuni rumah menjadi betah. Ditambah lagi, kami ingin rumah yang mengandung inspirasi kebaikan. Juga menginspirasi orang lain untuk menjadikan rumah sebagai surga kecil di dunia: baiti jannati. Rumahku Surgaku.
Untuk mewujudkan impian kami tentang rumah yang rapi, kami terbantu dengan adanya produk-produk perabotan rumah tangga dari olymplast. Olymplast yang merupakan ‘adik’ dari olympic furniture ini terkenal dengan produk-produknya yang variatif, modelnya kekinian, awet, dan kokoh. Ada kursi, meja, lemari, cabinet, laci, tempat penyimpanan, bangku, peralatan rumah tangga, serta meja kursi anak. Saat mengakses website olymplast www.olymplast.co.id saya ngefans sama olymplast drawer cabinet serbaguna dengan warna cantik, bisa untuk menyimpan pakaian, mainan anak, dan printilan lain. 
Olymplast berkomitmen menjamin kualitas produk, diantaranya:

1. Kualitas material
Olymplast menggunakan material pilihan terbaik untuk setiap produk yang dihasilkan.

2. Kualitas desain
Olymplast selalu mengembangkan desain dan inovasi terkini sesuai dengan kebutuhan konsumen.

3. Kualitas fungsi
Semua produk olymplast yang dihasilkan memiliki nilai fungsional tinggi untuk kepuasan konsumen.

4. Kualitas tahan lama
Olymplast fokus pada uji standar dan kontrol yang ketat agar menciptakan produk yang tahan lama.
Hmm, tak heran Olymplast menyabet beberapa penghargaan yaitu Indonesia wow brand 2021, Top brand 2021, dan ISO 9001 tahun 2015. Memang Olymplast Juaranya Rapikan Rumah.

Yuk, cobain produk Olymplast, solusi untuk hidup yang berkelas dan berkualitas. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel 'mengejar-Ngejar Mimpi' Dedi Padiku

Judul Buku       : Mengejar-Ngejar Mimpi Penulis              : Dedi Padiku Penerbit            : Asma Nadia Publishing House Jumlah halaman: 324 halaman Tahun Terbit    : Mei 2014 Jungkir Balik Demi Mimpi             Kisah ini berawal dari impian. Mimpi seorang pemuda lugu bernama Dedi yang sejak kecil ditinggal orangtua. Ia menjadi sopir angkot demi bisa makan dan membiayai sekolah. Ia dipertemukan dengan sahabat-sahabat terbaik dan cinta pertama yang kandas, bersamaan dengan kelulusan sekolah.               Mimpinya untuk menjadi orang sukses tak pernah padam, meski suratan nasib mempermainkannya begitu kejam. Meski begitu, ia harus berjuang. Menjemput mimpi untuk bekerja di Jepang. Lagi-lagi, jalan takdir membelokkan arah hidupnya. Ia harus merasakan kembali menjadi sopir, kuli panggul, dan menantang kerasnya hidup di kota Palu dan Manado. Lantas, ibukota pun didatanginya dengan modal nekat, juga sempat berkhianat. Demi bertahan hidup di Jakarta, pekerjaa

Review Film Keluarga Cemara: Menyadarkan Kita akan Makna Keluarga

Assalamu’alaikum, kawans Alhamdulillah kami dapat kesempatan untuk nonton film yang barusan rilis, yaitu Keluarga Cemara. Film yang tayang serentak di bioskop Indonesia sejak tanggal 3 januari 2019 lalu, menyedot banyak penonton dari banyak kalangan. Orangtua, anak-anak, bahkan remaja. Segala usia lah. Di hari kedua tayang, kami sekeluarga berniat nonton mumpung ada jadwal tayang jam 19.15 di DP Mall. Pikir kami, nonton sudah dalam keadaan lega. Udah shalat isya dan makan malam. Jadilah habis maghrib kami turun gunung dalam keadaan mendung pekat. Hujan udah turun. Saya berdoa agar hujan segera berhenti demi menepati janji sama anak-anak. Alhamdulillah doa saya terkabul. Namun, eng ing eng! Ada tragedi kehabisan bensin di tengah jalan sehingga sampai di bioskop sudah lewat setengah jam. Ternyata jadwal tayang jam 19.15 juga sudah sold out. Akhirnya kepalang tanggung sudah sampai di sini. Kami ambil tiket yang mulai jam 21.35 dan dapat seat baris kedua dari layar. It means

(Resensi) Novel Guru Aini: Tentang Cita-Cita, Keberanian, dan Idealisme

Judul                : Guru Aini Penulis              : Andrea Hirata Penerbit            : Bentang Pustaka Cetakan            : pertama, Februari 2020 Jumlah hal        : 336 halaman ISBN                : 978-602-291-686-4 sumber: www.mizanstore.com             Gadis lulusan terbaik itu bernama Desi. Jelita, jangkung, dan cerdas bukan buatan meski berkemauan kuat dan berkepala batu. Orangtuanya juragan terpandang. Dengan berbagai anugerah itu, Desi bisa menjadi apapun yang dia inginkan. Namun tak dinyana, di usianya yang baru 18 tahun, dia sudah mengambil keputusan besar dalam hidupnya. Desi ingin mengabdi di pelosok desa sebagai guru matematika sebab negeri ini kekurangan guru matematika. Desi tak sedikitpun tergiur oleh karir-karir menjanjikan di luar sana. Menjadi guru adalah panggilan jiwa.             Sang ayah memberikan hadiah sepasang sepatu olahraga untuk Desi untuk menggapai cita-citanya. Sepatu isti