Langsung ke konten utama

Review Buku 'Merancang Masa Depan Bersama Allah' karya Kurniawan Al-Isyhad


Judul buku      : Merancang Masa Depan bersama Allah
Penulis             : Kurniawan Al Isyhad
Penerbit           : Quanta
Tahun terbit     : 2016
Jml halaman    : 138 halaman
ISBN               : 978-602-02-9694-4


Mensifati Sifat-Sifat Allah dalam Meraih Kesuksesan

            Setiap insan di bumi ini tentu memimpikan kesuksesan dalam hidup. Lebih spesifiknya, seorang muslim pun pasti mendambakan kesuksesan dunia akhirat. Segala usaha ditempuh, doapun tak henti terucap. Tolok ukur kesuksesan pun hampir seragam: hidup berkecukupan, bermanfaat bagi sesama, dan mulia di hadapan makhluk dan Sang Pencipta.
Namun, kesuksesan tak serta merta datang semudah membalik telapak tangan. Sejatinya tak ada satupun makhluk yang mampu mengintervensi kehendak dan kuasa Allah. Terkadang takdir-Nya tampak tak sejalan dengan rencana manusia. Meskipun demikian, Allah telah memerintahkan kepada manusia dalam surat Ar Ra’d ayat 11 agar manusia berupaya untuk mengubah takdirnya sendiri.
Di dalam buku ini dipaparkan langkah-langkah untuk mengubah takdir yaitu dengan mensifati sifat-sifat Allah. Sifat yang dimaksud adalah wujud, qidam, baqa, mukhalafatu lil hawaditsi, qiyamuhu binafsihi, wahdaniyat, qudrat, iradat, ilmu, hayat, sama’, bashar, dan kalam. Manusia dalam meniru sifat-Nya tentu dalam kapasitas sebagai makhluk. Sifat-sifat ilahiyah yang harus dimiliki untuk merancang masa depan bersama Allah meliputi: eksis, berjiwa perintis, tahan ujian, punya identitas/tampil beda, mandiri, memiliki integritas, menggali potensi, kreatif, menambah wawasan, penuh vitalitas, tanggap, perhatian, serta berkata baik, benar, dan indah. Kesemua sifat-sifat itu berkorelasi satu sama lain, saling bersinergi dan saling mengisi sehingga jika salah satu sifat tak terpenuhi, maka tidak akan sempurna hasilnya. Terlepas dari itu, Allah menghargai setiap jengkal proses manusia dalam upaya mengubah nasibnya.
Dalam mukadimah buku ini, penulis menyatakan bahwa manusia sebagai khalifah di muka bumi bisa berdemokrasi dengan Allah, yaitu diberi kebebasan untuk memilih apa yang menurut mereka baik. Allah pun mengingatkan, jika memilih jalan salah, manusia yang merasakan sendiri akibatnya (hal 14)
Di dalam buku ini, pembaca tak hanya diajak untuk mengenal sifat-sifat-Nya secara detil tetapi juga diberikan contoh konkret aplikasinya berupa cerita berdasarkan kisah nyata. Harapannya, lebih mengena dan lebih mudah dipahami oleh pembaca, sekaligus dapat memetik hikmah dari kisah tersebut. Selain itu, terdapat quote (kutipan) inspiratif di setiap akhir babnya.
Kebahagiaan masa depan bukan milik mereka yang kaya. Bukan pula untuk mereka yang cerdas saja. Kesuksesan dan kebahagiaan masa depan pastinya milik mereka yang jika diberi ujian, mereka tahan menghadapinya (hal 46)
Buku yang sarat ilmu dan inspirasi, meski masih terdapat beberapa typo di dalamnya. Semoga dengan suksesnya perencanaan, akan membawa kesuksesan kemudian. Selamat membaca.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel 'mengejar-Ngejar Mimpi' Dedi Padiku

Judul Buku       : Mengejar-Ngejar Mimpi Penulis              : Dedi Padiku Penerbit            : Asma Nadia Publishing House Jumlah halaman: 324 halaman Tahun Terbit    : Mei 2014 Jungkir Balik Demi Mimpi             Kisah ini berawal dari impian. Mimpi seorang pemuda lugu bernama Dedi yang sejak kecil ditinggal orangtua. Ia menjadi sopir angkot demi bisa makan dan membiayai sekolah. Ia dipertemukan dengan sahabat-sahabat terbaik dan cinta pertama yang kandas, bersamaan dengan kelulusan sekolah.               Mimpinya untuk menjadi orang sukses tak pernah padam, meski suratan nasib mempermainkannya begitu kejam. Meski begitu, ia harus berjuang. Menjemput mimpi untuk bekerja di Jepang. Lagi-lagi, jalan takdir membelokkan arah hidupnya. Ia harus merasakan kembali menjadi sopir, kuli panggul, dan menantang kerasnya hidup di kota Palu dan Manado. Lantas, ibukota pun didatanginya dengan modal nekat, juga sempat berkhianat. Demi bertahan hidup di Jakarta, pekerjaa

Review Film Keluarga Cemara: Menyadarkan Kita akan Makna Keluarga

Assalamu’alaikum, kawans Alhamdulillah kami dapat kesempatan untuk nonton film yang barusan rilis, yaitu Keluarga Cemara. Film yang tayang serentak di bioskop Indonesia sejak tanggal 3 januari 2019 lalu, menyedot banyak penonton dari banyak kalangan. Orangtua, anak-anak, bahkan remaja. Segala usia lah. Di hari kedua tayang, kami sekeluarga berniat nonton mumpung ada jadwal tayang jam 19.15 di DP Mall. Pikir kami, nonton sudah dalam keadaan lega. Udah shalat isya dan makan malam. Jadilah habis maghrib kami turun gunung dalam keadaan mendung pekat. Hujan udah turun. Saya berdoa agar hujan segera berhenti demi menepati janji sama anak-anak. Alhamdulillah doa saya terkabul. Namun, eng ing eng! Ada tragedi kehabisan bensin di tengah jalan sehingga sampai di bioskop sudah lewat setengah jam. Ternyata jadwal tayang jam 19.15 juga sudah sold out. Akhirnya kepalang tanggung sudah sampai di sini. Kami ambil tiket yang mulai jam 21.35 dan dapat seat baris kedua dari layar. It means

(Resensi) Novel Guru Aini: Tentang Cita-Cita, Keberanian, dan Idealisme

Judul                : Guru Aini Penulis              : Andrea Hirata Penerbit            : Bentang Pustaka Cetakan            : pertama, Februari 2020 Jumlah hal        : 336 halaman ISBN                : 978-602-291-686-4 sumber: www.mizanstore.com             Gadis lulusan terbaik itu bernama Desi. Jelita, jangkung, dan cerdas bukan buatan meski berkemauan kuat dan berkepala batu. Orangtuanya juragan terpandang. Dengan berbagai anugerah itu, Desi bisa menjadi apapun yang dia inginkan. Namun tak dinyana, di usianya yang baru 18 tahun, dia sudah mengambil keputusan besar dalam hidupnya. Desi ingin mengabdi di pelosok desa sebagai guru matematika sebab negeri ini kekurangan guru matematika. Desi tak sedikitpun tergiur oleh karir-karir menjanjikan di luar sana. Menjadi guru adalah panggilan jiwa.             Sang ayah memberikan hadiah sepasang sepatu olahraga untuk Desi untuk menggapai cita-citanya. Sepatu isti