Langsung ke konten utama

Review buku 15 Rahasia Melejitkan bakat Anak



Judul Buku      : 15 Rahasia Melejitkan Bakat Anak
Penulis             : Sinta Yudisia
Penerbit           : Indiva Media Kreasi
Cetakan           : Pertama, Januari 2020
Jumlah hal       : 272 halaman
ISBN               : 978-602-1614-31-0

 Mengenal, Mencari, dan Menumbuhkan Bakat Anak

            Konon setiap manusia terlahir ke dunia dengan membawa potensinya masing-masing. Tuhan sudah menganugerahkan potensi tersebut sebagai bekal melaksanakan tugas kehidupan. Salah satu potensi berharga tersebut adalah bakat. Bakat atau aptitude memiliki arti derajat kesiapan untuk belajar dan bekerja dengan baik di situasi tertentu atau di wilayah tertentu (hal. 12). Momentum seseorang menemukan bakat tidak sama antara individu satu dengan yang lain. Ada yang sedari kecil sudah menonjol di bidang tertentu. Adapula yang menemukannya ketika remaja, usia dewasa, bahkan menua.
            Faktor lain yang mendukung proses ditemukannya bakat pada diri anak adalah minat dan intelegensi /kecerdasan. Jika bakat, minat, dan intelegensi saling bersinergi satu sama lain, maka kemungkinan hasilnya luar biasa. Beberapa tes seperti tes IQ dan RMIB biasa ditempuh untuk mengukur intelegensi dan bakat minat meskipun hasilnya tidak mutlak. Semuanya berbicara kecenderungan sehingga boleh jadi dari waktu ke waktu terjadi perubahan dalam diri individu (hal.85) Habibie adalah contoh ‘kolaborasi’ antara intelegensi dan bakat minat dalam bidang sains dan kepemimpinan. Dalam dunia bisnis kita mengenal Mark Zuckerberg, Bill Gates, dan Warren Buffet yang ber-IQ tinggi dan berbakat dalam hal teknologi.
            Para ahli masih berbeda pendapat tentang asal muasal bakat seperti bakat bawaan, bakat terpendam, dan bakat yang dipupuk. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, dan kebiasaan. Sebagai contoh, orang tua yang memiliki profesi tertentu, sebut saja seorang dokter. Ada kemungkinan ‘bakat’ menjadi dokter itu diturunkan pada anaknya, ditambah lagi jika didukung dengan lingkungan yang kondusif dan kebiasaan yang terus-menerus sehingga membentuk pola.
            Mengacu pada Harrington dan O’Shea, mereka merumuskan setidaknya lima belas bakat pada diri seseorang yaitu membaca, bahasa, matematika, klerikal, teknisi, spasial, interpersonal, kepemimpinan, musik, organisasi, persuasif, sosial, manual, sains, dan artistik (hal.69). Hmm, agak ‘Wow’ saat menemukan bahwa membaca termasuk dalam satu bakat. Berarti orang yang tidak suka membaca bisa berdalih “Aku kan nggak bakat” hehe. Lha kalau menulis masuk mana ya?
            Penulis memaparkan 15 hal yang dapat dilakukan terkait melejitkan bakat anak yaitu motivasi, guru yang cocok, jumlah latihan, struktur latihan, intermediate target, komitmen, usia onset, perilaku adaptif, autodidak, kompetisi, attachment, monomaniac, titik gairah, jaringan, serta doa dan keberuntungan.
            Buku ini dilengkapi juga dengan catatan orangtua di akhir bab agar semakin bijak dalam proses menumbuhkembangkan bakat pribadi dan ananda. Selamat membaca!




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel 'mengejar-Ngejar Mimpi' Dedi Padiku

Judul Buku       : Mengejar-Ngejar Mimpi Penulis              : Dedi Padiku Penerbit            : Asma Nadia Publishing House Jumlah halaman: 324 halaman Tahun Terbit    : Mei 2014 Jungkir Balik Demi Mimpi             Kisah ini berawal dari impian. Mimpi seorang pemuda lugu bernama Dedi yang sejak kecil ditinggal orangtua. Ia menjadi sopir angkot demi bisa makan dan membiayai sekolah. Ia dipertemukan dengan sahabat-sahabat terbaik dan cinta pertama yang kandas, bersamaan dengan kelulusan sekolah.               Mimpinya untuk menjadi orang sukses tak pernah padam, meski suratan nasib mempermainkannya begitu kejam. Meski begitu, ia harus berjuang. Menjemput mimpi untuk bekerja di Jepang. Lagi-lagi, jalan takdir membelokkan arah hidupnya. Ia harus merasakan kembali menjadi sopir, kuli panggul, dan menantang kerasnya hidup di kota Palu dan Manado. Lantas, ibukota pun didatanginya dengan modal nekat, juga sempat berkhianat. Demi bertahan hidup di Jakarta, pekerjaa

Review Film Keluarga Cemara: Menyadarkan Kita akan Makna Keluarga

Assalamu’alaikum, kawans Alhamdulillah kami dapat kesempatan untuk nonton film yang barusan rilis, yaitu Keluarga Cemara. Film yang tayang serentak di bioskop Indonesia sejak tanggal 3 januari 2019 lalu, menyedot banyak penonton dari banyak kalangan. Orangtua, anak-anak, bahkan remaja. Segala usia lah. Di hari kedua tayang, kami sekeluarga berniat nonton mumpung ada jadwal tayang jam 19.15 di DP Mall. Pikir kami, nonton sudah dalam keadaan lega. Udah shalat isya dan makan malam. Jadilah habis maghrib kami turun gunung dalam keadaan mendung pekat. Hujan udah turun. Saya berdoa agar hujan segera berhenti demi menepati janji sama anak-anak. Alhamdulillah doa saya terkabul. Namun, eng ing eng! Ada tragedi kehabisan bensin di tengah jalan sehingga sampai di bioskop sudah lewat setengah jam. Ternyata jadwal tayang jam 19.15 juga sudah sold out. Akhirnya kepalang tanggung sudah sampai di sini. Kami ambil tiket yang mulai jam 21.35 dan dapat seat baris kedua dari layar. It means

(Resensi) Novel Guru Aini: Tentang Cita-Cita, Keberanian, dan Idealisme

Judul                : Guru Aini Penulis              : Andrea Hirata Penerbit            : Bentang Pustaka Cetakan            : pertama, Februari 2020 Jumlah hal        : 336 halaman ISBN                : 978-602-291-686-4 sumber: www.mizanstore.com             Gadis lulusan terbaik itu bernama Desi. Jelita, jangkung, dan cerdas bukan buatan meski berkemauan kuat dan berkepala batu. Orangtuanya juragan terpandang. Dengan berbagai anugerah itu, Desi bisa menjadi apapun yang dia inginkan. Namun tak dinyana, di usianya yang baru 18 tahun, dia sudah mengambil keputusan besar dalam hidupnya. Desi ingin mengabdi di pelosok desa sebagai guru matematika sebab negeri ini kekurangan guru matematika. Desi tak sedikitpun tergiur oleh karir-karir menjanjikan di luar sana. Menjadi guru adalah panggilan jiwa.             Sang ayah memberikan hadiah sepasang sepatu olahraga untuk Desi untuk menggapai cita-citanya. Sepatu isti