Langsung ke konten utama

Jejak Kaki Misterius Giveaway Ayo nulis serius, hadiahe ngawe-awe*



Sejauh ini, ini pertama kalinya saya ikutan giveaway lewat blog. Semoga beruntung deh. Aamiin.
Tiga judul cerpen yang membuat saya penasaran banget adalah 1. Lukisan yang Menghilang karya Mbak Fajriatun Nur, 2. Misteri Gigi Palsu karya Mbak Afin Yulia, dan 3. Pencuri Berlonceng karya Mbak Erlita Pratiwi.
Alasan saya penasaran dengan cerita pertama, sebab sesuatu yang hilang biasanya membuat penasaran. Saya pernah kehilangan dompet seisinya, hp, sandal, baju, bahkan motor. Hiks. Rasanya gemes pakai banget. Kita pasti bertanya-tanya, dimana hilangnya? Kok bisa hilang sih? terus siapa oknum yang sengaja mengambil/ mencurinya? Atau memang hilang akibat keteledoran kita? Tentang lukisan, saya jadi ingat novel Da Vinci Code-nya Dan Brown, tentang lukisan misterius itu.
Alasan saya penasaran sama cerita kedua adalah judulnya yang belum-belum sudah bikin geli. Sepintas seperti cerita bergenre komedi ya. Gigi palsu, kenapa bisa menjadi cerita misterius? Ada apakah dengan gigi palsu? Ingatan saya langsung melayang pada gigi emas/perak yang biasa dipakai nenek-nenek jaman dulu. hihi. Apakah gigi palsu bisa raib juga? Trus siapa dong maling yang kurang kerjaan mencongkel gigi palsu? *ups. Sok tahu mode on :D
Alasan saya penasaran bingit sama cerita ketiga adalah judulnya yang unik nan menggelitik. Dimana-mana pencuri itu identik dengan kegiatan mengendap-endap, diam-diam, nggak boleh berisik biar nggak ketahuan aksinya. Ngeri pastinya kalau digebukin atau diarak keliling kampung. Nah, tapi ini malah pakai lonceng segala. Apakah malingnya antimainstream ya? Hihi atau loncengnya dipakai untuk mengecoh calon korbannya saja? *eh. Asli bikin penasaran.
Menjawab pertanyaan selanjutnya nih. Menurut saya pribadi, ciri-ciri buku anak yang baik adalah:
·         Mengandung manfaat dan pesan yang baik dengan tidak menggurui. Jadi anak nggak ngerasa sebel karena seperti dinasehatin oleh sebuah buku.
·         Memuat unsur edukatif, jadi bisa menyokong pelajaran yang ada di sekolah, misalnya tentang sains, tumbuhan, sejarah, dll.
·         Dapat membangun karakter baik/akhlak mulia. Cerita yang disajikan untuk anak secara tidak langsung akan membuat anak lebih semangat, rajin, hati-hati, sopan, dll.
·         Dikemas dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami anak serta ilustrasi menarik. Bahasa sangat berpengaruh terhadap minat baca anak. Kalau bahasanya panjang, bertele-tele, anak cenderung malas membacanya. Baiknya, bahasa untuk buku anak simpel, lugas, tapi padat makna. Ilustrasi juga faktor penting dalam sebuah buku anak. Anak saya (5.5 thn) selalu memilih buku berdasarkan cover depan dan ilustrasi di dalamnya. Semakin gambarnya full colour, semakin buku pilihan itu dipeluk rapat-rapat. Hihi.
·         Cerita yang diangkat, merefleksikan pengalaman sehari-hari yang dialami anak di rumah, sekolah, dll sehingga anak bisa belajar melalui pengalaman itu.
·         Buku tidak mengandung unsur sara dan kekerasan apalagi pornografi/ konten kampanye LGBT. Hiii...
·         Buku tidak menakut-nakuti anak seperti cerita hantu, peri jahat, dsb.
·         Font huruf tidak terlalu kecil sehingga anak tidak pusing/bosan membacanya.
Whooa, ternyata banyak ya :D
Buku anak yang ada di pasaran sudah beraneka ragam. Penulis semakin kreatif, variatif, dan inovatif memadukan tema yang pas untuk anak. Mulai dari komik anak islami, sains populer, fiqih ibadah, hingga buku aktivitas anak yang kesemuanya mendongkrak minat baca dan kreativitas anak. Saran saya sih, untuk buku bergambar (pictbook), harganya jangan selangit dong. *kabur sebelum dikeroyok penerbit, penulis, dan ilustrator :D
Oh ya satu lagi, dari segi kemasan, alangkah baik dibuat lebih awet, cover tebal, kertas tidak mudah sobek, bisa dilap jika kotor (tapi harga tetep miring, hihi *siap ditimpuk), mengingat anak-anak kebanyakan belum bisa memperlakukan buku sebagaimana mestinya. *piss
Saya agak selektif dalam membeli buku anak karena anak adalah peniru yang jenius. Jadi, apa yang dia lihat dan baca akan dia simpan dalam file di otaknya dan akan melekat dalam ingatannya. Buku anak yang biasa saya beli untuk anak saya biasanya yang bermuatan islami (fiqih ibadah, sejarah nabi dan rasul, kisah para sahabat nabi, akhlakul karimah, dan pembangun karakter) juga yang bermuatan edukatif seperti sains sederhana, dunia binatang, teknologi, dan aktivitas. Saya lebih suka membeli pictbook yang dominan gambar dengan font agak besar untuk memudahkan anak saya lancar membaca.
Last but not least, semoga industri perbukuan, khususnya buku anak semakin eksis dan berjaya melahirkan penulis-penulis buku anak yang berkualitas. Aamiin.
*ayo menulis serius, hadiahnya melambai-lambai J

                                            
Identitas Buku
Judul               : Jejak Kaki Misterius
Penulis             : Riawani Elyta, Kayla Mubara, Pujia Ahmad, Dian Onasis, Diannur Fajria, Afian Yulia, Anik Nuraeni, Yurie Zhafiera, Hairi Yanti, Erlita Pratiwi, Ilham Fauzi, Binta Al Mamba, Wawat Smart, Vanda Arie
Lini                  : Lintang
ISBN               : 978-602-1614-86-0
Harga              : 30K
Order               : SMS/WA ke 081904715588

Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Jejak Kaki Misterius

Komentar

Hidayah Sulistyowati mengatakan…
Buku kumpulan cernak ini bikin penasaran, banyak penulis keren ngumpul di sini :D
Arinda Shafa mengatakan…
Iya mbak. Mupeng bgt. Aplgi judule berbau bau misterius gt hehe
Santi Dewi mengatakan…
buku yang full color biasanya diminati anak2 ya mba...
Arinda Shafa mengatakan…
Iya mbak santi dewi.. Tp ya itu biasanya harganya juga lumayan hihi.

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel 'mengejar-Ngejar Mimpi' Dedi Padiku

Judul Buku       : Mengejar-Ngejar Mimpi Penulis              : Dedi Padiku Penerbit            : Asma Nadia Publishing House Jumlah halaman: 324 halaman Tahun Terbit    : Mei 2014 Jungkir Balik Demi Mimpi             Kisah ini berawal dari impian. Mimpi seorang pemuda lugu bernama Dedi yang sejak kecil ditinggal orangtua. Ia menjadi sopir angkot demi bisa makan dan membiayai sekolah. Ia dipertemukan dengan sahabat-sahabat terbaik dan cinta pertama yang kandas, bersamaan dengan kelulusan sekolah.               Mimpinya untuk menjadi orang sukses tak pernah padam, meski suratan nasib mempermainkannya begitu kejam. Meski begitu, ia harus berjuang. Menjemput mimpi untuk bekerja di Jepang. Lagi-lagi, jalan takdir membelokkan arah hidupnya. Ia harus merasakan kembali menjadi sopir, kuli panggul, dan menantang kerasnya hidup di kota Palu dan Manado. Lantas, ibukota pun didatanginya dengan modal nekat, juga sempat berkhianat. Demi bertahan hidup di Jakarta, pekerjaa

Review Film Keluarga Cemara: Menyadarkan Kita akan Makna Keluarga

Assalamu’alaikum, kawans Alhamdulillah kami dapat kesempatan untuk nonton film yang barusan rilis, yaitu Keluarga Cemara. Film yang tayang serentak di bioskop Indonesia sejak tanggal 3 januari 2019 lalu, menyedot banyak penonton dari banyak kalangan. Orangtua, anak-anak, bahkan remaja. Segala usia lah. Di hari kedua tayang, kami sekeluarga berniat nonton mumpung ada jadwal tayang jam 19.15 di DP Mall. Pikir kami, nonton sudah dalam keadaan lega. Udah shalat isya dan makan malam. Jadilah habis maghrib kami turun gunung dalam keadaan mendung pekat. Hujan udah turun. Saya berdoa agar hujan segera berhenti demi menepati janji sama anak-anak. Alhamdulillah doa saya terkabul. Namun, eng ing eng! Ada tragedi kehabisan bensin di tengah jalan sehingga sampai di bioskop sudah lewat setengah jam. Ternyata jadwal tayang jam 19.15 juga sudah sold out. Akhirnya kepalang tanggung sudah sampai di sini. Kami ambil tiket yang mulai jam 21.35 dan dapat seat baris kedua dari layar. It means

(Resensi) Novel Guru Aini: Tentang Cita-Cita, Keberanian, dan Idealisme

Judul                : Guru Aini Penulis              : Andrea Hirata Penerbit            : Bentang Pustaka Cetakan            : pertama, Februari 2020 Jumlah hal        : 336 halaman ISBN                : 978-602-291-686-4 sumber: www.mizanstore.com             Gadis lulusan terbaik itu bernama Desi. Jelita, jangkung, dan cerdas bukan buatan meski berkemauan kuat dan berkepala batu. Orangtuanya juragan terpandang. Dengan berbagai anugerah itu, Desi bisa menjadi apapun yang dia inginkan. Namun tak dinyana, di usianya yang baru 18 tahun, dia sudah mengambil keputusan besar dalam hidupnya. Desi ingin mengabdi di pelosok desa sebagai guru matematika sebab negeri ini kekurangan guru matematika. Desi tak sedikitpun tergiur oleh karir-karir menjanjikan di luar sana. Menjadi guru adalah panggilan jiwa.             Sang ayah memberikan hadiah sepasang sepatu olahraga untuk Desi untuk menggapai cita-citanya. Sepatu isti