Langsung ke konten utama

Serunya Hunting Buku di Semarak Pesta Buku Kab. Semarang

 
Whoo…ini nih moment yang ditunggu-tunggu sama book lovers. Apalagi kalau bukan bookfair, dimana kita bisa borong buku banyak dengan harga miring. Hihi #EmakNgirits. Sebelumnya saya udah belanja buku di Bookfair Gramedia Pemuda Semarang, tapi tetep sayang banget ngelewatin bookfair di Ambarawa, kota kecil tercinta :D. So, saya bela-belain pulang kampung juga buat hunting buku. Thanks banget buat mas suami yang selalu ‘memaklumi’ kekalapan saya dalam hal shopping buku. Hihi.

Semarak Pesta Buku Kab. Semarang ini diselenggarakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kab. Semarang. Acara ini bertempat di Gedung Pemuda Ambarawa, Jalan Mgr. Sugiyopranoto 13 Ambarawa, mulai tanggal 10 September 2015 sampai dengan 16 September 2015. So, bagi anda yang berdomisili di Ambarawa dan sekitarnya, masih ada satu hari lagi buat ngunjungin pameran buku ini. Masuknya free loh. Buka mulai jam 9 pagi sampai jam 9 malam. Di luar gedung, banyak kok yang jual snack dan minuman, jadi jangan khawatir kelaparan or kehausan *gagalfokus :D

Pameran buku ini diramaikan oleh beberapa penerbit seperti Diva Press, kelompok Transmedia, Tiga Serangkai, dan masih banyak lagi. Buku-buku yang dipamerin beragam lo. Dari novel, kumcer, kisah inspiratif, how to, bisnis, motivasi, religi, psikologi dan buku-buku anak. Harga buku berkisar Rp.3000, Rp. 5000, Rp.10000, sampai Rp.20000 (tergantung tebal buku dan tahun terbit). Diskonnya sampai 70% ,bo *mata langsung ijo hihi. Ada pula stan yang menjual obat-obat herbal dan mainan edukatif. Eh ada yang beda lo di pameran buku tahun ini. Pengunjung bisa nonton film animasi 3 dimensi di area pameran. Cukup membayar tiket masuk Rp.10000 per orang, pengunjung bisa masuk ke mini bioskop dan nonton serunya dunia binatang. Durasinya lumayan lama lo: 25 menit untuk sekali putaran. Seru banget.

Namun, dibalik hebohnya euphoria bookfair itu, ada satu hal yang bikin saya sedih yaitu kala menemukan beredarnya buku-buku palsu alias bajakan. Harganya tentu jauh lebih murah dari harga buku orisinalnya. Ternyata setelah saya bolak-balik, saya pegang cover dan halaman isinya, saya perhatikan secara seksama, plus saya bandingkan dengan buku aslinya, ternyata tumpukan buku-buku itu benar-benar bajakan. Hiks. Hampir saja saya mau beli, tapi nggak jadi setelah tahu kalau itu bajakan. Saya yang notabenenya writer wannabe, jadi makin pilu. Ngalamin susahnya nulis, riset ini itu, beli buku referensi, setelah beredar di pasaran, eh dibajak orang. si pembajak dapat uang. Penulisnya dapat angin doang. Miris. Melanggar hak cipta tuh. Semoga kedepannya, panitia lebih jeli agar tak ‘kecolongan’.

Oh iya, selain pameran buku, ada juga loh acara pendukung. Diantaranya lomba menggambar dan mewarnai, lomba fashion show, lomba karaoke, lomba baca puisi, lomba bercerita, workshop storytelling, dan lain lain. Lomba tersebut memperebutkab trofi dan uang pembinaan.
Bagi pengunjung yang membeli buku, jangan lupa nota pembelian buku ditukar dengan kupon undian ya. Tiap pembelian buku senilai Rp.20000 (berlaku kelipatan), berhak atas 1 kupon undian. Hadiah akan diundi pada hari Rabu jam 8 malam (tepat di penghujung acara). Doorprize nya keren lo. Ada sepeda gunung, dispenser, kompor gas, kipas angin, bingkisan menarik, dan lain-lain. Pastikan anda datang ya saat pengundian hadiah, biar kalau beruntung, hadiah tak hangus.

Semarak Pesta Buku Kab. Semarang ini adalah kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Semarang, CV Netral Organizer, Penerbit Diva Press, Radio Palapa fm, dan masih banyak sponsor lainnya. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi 085712044600 atau 082227872099.

Yuk serbuuu! Perkaya ilmu dengan buku!
By: Arinda Shafa

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel 'mengejar-Ngejar Mimpi' Dedi Padiku

Judul Buku       : Mengejar-Ngejar Mimpi Penulis              : Dedi Padiku Penerbit            : Asma Nadia Publishing House Jumlah halaman: 324 halaman Tahun Terbit    : Mei 2014 Jungkir Balik Demi Mimpi             Kisah ini berawal dari impian. Mimpi seorang pemuda lugu bernama Dedi yang sejak kecil ditinggal orangtua. Ia menjadi sopir angkot demi bisa makan dan membiayai sekolah. Ia dipertemukan dengan sahabat-sahabat terbaik dan cinta pertama yang kandas, bersamaan dengan kelulusan sekolah.               Mimpinya untuk menjadi orang sukses tak pernah padam, meski suratan nasib mempermainkannya begitu kejam. Meski begitu, ia harus berjuang. Menjemput mimpi untuk bekerja di Jepang. Lagi-lagi, jalan takdir membelokkan arah hidupnya. Ia harus merasakan kembali menjadi sopir, kuli panggul, dan menantang kerasnya hidup di kota Palu dan Manado. Lantas, ibukota pun didatanginya dengan modal nekat, juga sempat berkhianat. Demi bertahan hidup di Jakarta, pekerjaa

Review Film Keluarga Cemara: Menyadarkan Kita akan Makna Keluarga

Assalamu’alaikum, kawans Alhamdulillah kami dapat kesempatan untuk nonton film yang barusan rilis, yaitu Keluarga Cemara. Film yang tayang serentak di bioskop Indonesia sejak tanggal 3 januari 2019 lalu, menyedot banyak penonton dari banyak kalangan. Orangtua, anak-anak, bahkan remaja. Segala usia lah. Di hari kedua tayang, kami sekeluarga berniat nonton mumpung ada jadwal tayang jam 19.15 di DP Mall. Pikir kami, nonton sudah dalam keadaan lega. Udah shalat isya dan makan malam. Jadilah habis maghrib kami turun gunung dalam keadaan mendung pekat. Hujan udah turun. Saya berdoa agar hujan segera berhenti demi menepati janji sama anak-anak. Alhamdulillah doa saya terkabul. Namun, eng ing eng! Ada tragedi kehabisan bensin di tengah jalan sehingga sampai di bioskop sudah lewat setengah jam. Ternyata jadwal tayang jam 19.15 juga sudah sold out. Akhirnya kepalang tanggung sudah sampai di sini. Kami ambil tiket yang mulai jam 21.35 dan dapat seat baris kedua dari layar. It means

(Resensi) Novel Guru Aini: Tentang Cita-Cita, Keberanian, dan Idealisme

Judul                : Guru Aini Penulis              : Andrea Hirata Penerbit            : Bentang Pustaka Cetakan            : pertama, Februari 2020 Jumlah hal        : 336 halaman ISBN                : 978-602-291-686-4 sumber: www.mizanstore.com             Gadis lulusan terbaik itu bernama Desi. Jelita, jangkung, dan cerdas bukan buatan meski berkemauan kuat dan berkepala batu. Orangtuanya juragan terpandang. Dengan berbagai anugerah itu, Desi bisa menjadi apapun yang dia inginkan. Namun tak dinyana, di usianya yang baru 18 tahun, dia sudah mengambil keputusan besar dalam hidupnya. Desi ingin mengabdi di pelosok desa sebagai guru matematika sebab negeri ini kekurangan guru matematika. Desi tak sedikitpun tergiur oleh karir-karir menjanjikan di luar sana. Menjadi guru adalah panggilan jiwa.             Sang ayah memberikan hadiah sepasang sepatu olahraga untuk Desi untuk menggapai cita-citanya. Sepatu isti